Suara.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Agus Riyanto mengungkapkan, kondisi Makassar pasca terjadinya demonstrasi yang berujung bentrokan antara mahasiswa dan warga, kini sudah kondusif. Dirinya berharap kejadian semacam itu tidak terulang kembali.
Agus pun menegaskan bahwa soal meninggalnya seorang warga bukan karena ditabrak atau pun terlindas mobil water cannon.
"Jadi, info yang selama ini itu tidak benar, karena itu dikuatkan oleh data-data hasil pemeriksaan. Posisi korban saat ditemukan dalam keadaan tertelungkup dan ditemukan satu gigi dalam keadaan copot. Dan dilanjutkan pemeriksaan lain, ditemukan bahwa di bagian rambut bawah, bagian kepala belakang ditemukan luka robek sekitar 6 cm. Itu dimungkinkan akibat benda tumpul. Jadi penyebab meninggalnya korban karena gagal nafas akibat ada luka yang diderita korban," papar Agus di Mabes Polri, Jumat (28/11/2014).
Agus pun menyatakan bahwa Polri berharap agar bentrokan serupa tidak terjadi kembali. Saat ini menurutnya, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait dengan data-data yang dimiliki.
"Namun sementara, belum ada yang diamankan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa pemicu bentrokan adalah karena mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur. Awalnya mereka melakukan orasi, namun ternyata mereka tidak sabar dan lantas melakukan pelemparan.
"Akhirnya saling lempar dengan teman-teman yang melakukan pengamanan di sana, Satpol PP dari Pemprov (Pemerintah Provinsi). Kemudian tidak lama kita hadir," tandasnya.
Berita Terkait
-
Van Gastel Prediksi PSIM akan Hadapi Laga Sulit di Kandang PSM Makassar
-
Jadwal Super League Hari Ini: PSM vs PSIM, Persib Tantang Persita di Bali
-
3 Titik Unjuk Rasa di Jakarta Pusat, Ribuan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan
-
Sinopsis Alice in Borderland Musim Ketiga, Arisu Kembali ke Permainan Brutal Demi Selamatkan Usagi
-
Sebanyak 959 Orang Jadi Tersangka Tragedi Kerusuhan Agustus Lalu, 295 Berusia Anak
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini