Suara.com - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, Jawa Barat, mendeteksi adanya 212 pohon rawan tumbang yang tersebar di sejumlah titik di wilayah tersebut.
"Karena ini musim penghujan, kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap pohon tumbang. Kami mencatat sedikitnya ada 212 pohon di Kota Bogor statusnya rawan tumbang," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, Jawa Barat, Iwan Riyanto kepada Antara di Bogor, Jumat (28/11/2014).
Agus mengatakan, DKP telah melakukan pendataan terhadap 14.275 pohon yang ada di Kota Bogor. Dari jumlah tersebut, sedikitnya 212 pohon berstatus rawan tumbang.
Menurut Agus, ratusan pohon tersebut berstatus ada yang sudah tua, lapuk dan mati. Sehingga berpotensi patah atau tumbang apabila hujan disertai angin.
"Saat hujan upayakan untuk tidak berteduh di bawah pohon, menghindari melintas di bawah pohon," kata Agus.
Agus mengatakan, rata-rata usia pohon di Kota Bogor ada yang puluhan tahun bahkan sampai seratus tahun. Kebanyakan pohon yang rawan tumbang berjenis Kenari dan beberapa angsana.
Titik lokasi pohon rawan tumbang ini terdapat di tiga lokasi yakni di Kecamatan Tanah Sareal seperti di Jalan Dadali, Kecamatan Bogor Barat di Jalan Semeru dan sebagian di Jalan Padjajaran.
"Di Jalan Semeru itu rata-rata umur pohon sudah 100 tahun," kata Iwan.
Pohon yang rawan tumbang umumnya mengalami gangguan pertumbuhan, selain karena kurangnya nutrisi dari pemupukan, juga dikarenakan faktor dari luar yakni kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia.
Banyak pohon mengalami keropos dan rusak akibat paku yang menancap di batang pohon yang dipasang oleh orang-orang baik yang memasang iklan, maupun yang berjualan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pemakuan di pohon, karena paku yang ditancapkan ke batang pohon menyebabkan pohon-pohon ini tetanus, akhirnya sakit dan rusak," kata Iwan.
Iwan menambahkan, selama musim penghujan DKP mengintensifkan melakukan perawatan dan pemangkasan, guna menghindari kejadian pohon tumbang atau patah hingga menimbulkan korban jiwa.
Menurut dia, keterbatasan personel menjadi kendal Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk melakukan perawatan maupun penebangan pohon karena untuk menebang sebuah pohon membutuhkan waktu lama dan tenaga yang banyak.
Sebelumnya, dalam waktu satu pekan, dua peristiwa pohon patah terjadi di dua lokasi berbeda di Kota Bogor. Dalam peristiwa tersebut seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia setelah tertimpa patahan pohon di Jalan Dadali pada Rabu (26/11/2014) kemarin.
Lalu disusul pada hari Kamis (27/11/2014) seorang remaja perempuan terjatuh dari sepeda motor saat melintas di Jalan Juanda setelah patahan pohon dari Kebun Raya jatuh menimpanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak