Suara.com - Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2014-2019, dijadwalkan akan digelar hari ini, Rabu (3/12/2014). Sekretaris Jenderal Demisioner Golkar Idrus Marham mengatakan, hal itu sesuai dengan jadwal acara dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar di Nusa Dua, Bali.
"Iya Jadwal yang ada (hari ini pemilihan ketua umum)," kata Idrus Rabu (3/12/2014) dini hari.
Pemilihan ini akan dilakukan setelah tiga Komisi yang bertugas membahas struktur pengurus DPP Golkar periode 2014-2019, hingga program kerja menyampaikan laporannya. Pemilihan ini dilakukan serangkaian dengan pembahasan persyaratan dan penetapan tata tertib pemilihan ketua umum serta formatur, dan pendaftaran bakal calon ketua umum, serta verifikasi bakal calon ketua umum.
Setelah Ketua umum terpilih, Munas akan mengagendakan pemilihan formatur untuk menentukan kepengurusan DPP partai Golkar periode 2014-2019. Hasilnya dilaporkan ke rapat paripurna besok untuk ditetapkan.
Hingga saat ini, ketua umum ketua umum Partai Golkar periode 2009-2014 Aburizal Bakrie (Ical), menjaid satu-satunya calon setelah calon lainnya Airlangga Hartarto mengundurkan diri. Sejumlah DPD sudah menyatakan mendukung Ical. Mereka juga meminta Akbar Tandjung kembali didapuk menjadi Anggota Dewan Pertimbangan.
Hingga tadi malam, Tim verifikasi dukungan bakal calon ketua umum Munas, Hamka B. Hadi, mengatakan, 536 dari total 564 total suara yang mendukung Ical maju menjadi ketua umum Golkar periode 2014-2019.
Berita Terkait
-
Nama Puteri Komarudin Hingga Raffi Ahmad Mencuat Isi Kursi Menpora, Ini Jawaban Bahlil
-
Jam Rolex Prabowo dan Sarapan Aburizal Bakrie Berujung Timnas Indonesia Hancur Lebur
-
Sambangi Sri Sultan di Yogya, Bahlil Lanjutkan Tradisi Golkar Silaturahmi ke Tokoh Senior
-
Aburizal Bakrie Minta Nia Ramadhani Jangan Gampang Ngambek: Kalau Beda Pendapat, Kalem
-
Connie Bakrie Apakah Termasuk Keluarga Bakrie? Ini Latar Belakangnya
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
Terkini
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara