Suara.com - Jalur lalu lintas menuju rumah Ketua DPRD Fuad Amin Imron di Jalan Raya Saksak, Bangkalan, Madura, Kamis (4/12/2014) ditutup, menyusul penggeledahan dan penyitaan aset tersangka kasus suap suplai Migas itu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain di Jalan Raya Saksak, KPK juga melakukan penggeledahan dan penyitaan aset di rumah Fuad Amin Imron lainnya yang terletak di Jalan Teuku Umar dan di Jalan M Kholil, Bangkalan.
"Penggeledahan dan penyitaan aset-aset Fuad Amin Imron ini dilakukan di beberapa titik di Bangkalan ini," kata Wakapolres Bangkalan Kompol Yanuar Herlambang.
Wartawan Antara di Bangkalan melaporkan, penyitaan aset Fuad Amin Imron oleh tim KPK ini juga menjadi perhatian masyarakat, terutama para tetangga tersangka.
Mereka menyaksikan dari jarak jauh kegiatan petugas di sekitar rumah mewah Fuad Amin Imron di Jalan Raya Saksak.
Sebelumnya, Selasa (2/12/2014) sekitar pukul 00.30 WIB Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron ditangkap penyidik KPK dalam operasi tangkap tangan di rumahnya di Jalan Raya Saksak, Kelurahan Kraton, Bangkalan, Madura.
Selain menangkap Fuad, tim KPK ini juga menyita uang senilai Rp700 juta, tiga koper yang juga berisi uang, serta beberapa dokumen penting.
Berita Terkait
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Bupati Ponorogo Dicokok KPK, Penampakan Uang Rp500 Juta Diungkap ke Publik
-
Bupati Ponorogo Kena OTT, Ini Penampakan Uang Rp500 Juta yang Diamankan KPK
-
Antasari Azhar Wafat: Dari Ujung Tombak KPK, Jeruji Besi, Hingga Pesan Terakhir di Rumah
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai