Suara.com - Salah seorang korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara yang selamat, Khotimah (25).mengaku pasrah dengan msuibah yang telah terjadi. Dia berharap jenazah anggota keluarganya dapat segera ditemukan.
"Saya pasrah atas musibah ini. Hanya saja, saya berharap jenazah korban khususnya suami dan anak saya dapat ditemukan," ujarnya.
Ditemui di Puskesmas Karangkobar, Banjarnegara, Sabtu (13/12/2014), Khotimah yang sedang hamil tujuh bulan, mengaku melihat dengan jelas terjadinya bencana longsor yang menimbun puluhan rumah pada Jumat (12/12/2014) petang.
Saat bencana longsor itu terjadi, dia sedang menjemur pakaian di belakang rumah, sedangkan suaminya, Juan (25) dan anaknya, Dafa (8) sedang berada di rumah mertua.
"Saya melihat ada longsor dari atas bukit. Saya segera masuk rumah dan menarik keponakan saya, Wawan (11), dan membawanya lari keluar rumah," katanya.
Sesampainya di luar rumah, dia dan keponakannya terseret material longsor hingga akhirnya berhenti beberapa puluh meter dari rumah dalam kondisi badan tertimbun tanah hingga leher.
"Saya melihat suami dan mertua saya tergulung material longsor, sedangkan Dafa tidak terlihat. Saya berharap mereka bisa ditemukan meskipun telah meninggal dunia," katanya.
Salah seorang warga Dusun Tekik, Desa Sampang, Sanis (40) mengaku kehilangan adiknya, Ramel (25), yang turut menjadi korban bencana longsor karena saat kejadian hendak ke rumah Khotimah yang merupakan adik iparnya.
"Dia rencananya mau mengajak Khotimah yang sedang hamil untuk mengungsi ke Dusun Tekik karena gerakan tanah terus terjadi. Namun ternyata, Ramel turut menjadi korban dan sampai sekarang belum ditemukan," kata dia yang turut mengungsi karena Dusun Tekik terancam longsor.
Ia mengharapkan jenazah Ramel maupun korban-korban meninggal lainnya dapat segera ditemukan.
Warga lainnya, Klimah (40) mengharapkan adanya solusi bagi warga yang rumahnya terancam longsor.
"Kami berharap dapat direlokasi tetapi yang paling kami harapkan saat ini adalah jenazah para korban longsor dapat ditemukan," katanya.
Sementara suami Klimah, Trimanto (53) mengatakan rekahan tanah pertama kali terlihat di Dusun Gondang yang berada timur (bagian atas, red.) Dusun Tekik.
"Akan tetapi yang longsor, justru Dusun Jemblung," katanya.
Salah seorang guru Sekolah Dasar Negeri Karangkobar 2, Sri Nurindah mengatakan salah satu siswa kelas 6 SD, Indar, turut menjadi korban bencana longsor dan belum ditemukan. Menurut dia, empat siswa SDN Karangkobar 1 dan seorang siswa SDN Sampang juga dilaporkan hilang saat bencana longsor itu terjadi. Bahkan, kata dia, salah seorang guru SDN Pasuruan 2, Sukamto, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Kalau yang sekolah di SMP atau MTs, kami belum tahu berapa jumlahnya. Yang jelas, banyak anak dari Dusun Jemblung yang bersekolah di Karangkobar," katanya.
Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung terjadi pada hari Jumat petang, sekitar pukul 17.30 WIB. Sekitar 40 rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga tertimbun longsor. Jumlah warga Dusun Jemblung RT 05 RW 01 yang tertimpa longsor diperkirakan sekitar 100 orang, sedangkan warga lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Selain itu, sejumlah mobil yang sedang melintas di jalan Karangkobar-Banjarnegara turut tertimpa longsor. Berdasarkan pendataan sementara, jumlah pengungsi bencana longsor Dusun Jemblung mencapai 577 jiwa yang tersebar di 10 pos pengungsian, sedangkan jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 18 orang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Kronologi SKSG-SIL UI Digabung, Panen Protes dari Mahasiswa dan Akademisi
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!