Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan, kekerasan anak yang sering terjadi di Indonesia, lebih dari setengahnya berkaitan dengan kekerasan seksual.
"Nah kekerasan seksual ini banyak terjadi melalui internet," ujar Rudiantara di acara "Stop Mata Rantai Kekerasan Terhadap Anak" di area Bunderan HI, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Menilai tingginya kekerasan seksual yang dialami anak-anak. Kini Rudiantara mengaku pihaknya sedang bekerjasama dengan stakeholder seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk sama-sama menangani masalah itu.
"Sementara ini kami mendapatkan laporan-laporan, dan tentunya ke depan kami akan pro-aktif lagi bersama dengan stakeholder bersama untuk tidak menunggu laporan saja. Ini masalah bangsa, ini masa depan bangsa yang harus kita tangani sama-sama," jelas dia.
Rudi, sapaan akrabnya, mengatakan biasanya Kominfo memberantas situs-situs yang tidak layak untuk diakses berdasarkan dari laporan-laporan masyarakat.
"Nah sekarang kita bicarakan untuk bekerja sama dengan KPAI, LSM untuk menyiapkan sistem agar lebih rapih lagi, jadi kita bisa lebih antisipatif," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Biznet Garap Proyek Kabel Laut BNCS-2, Siapkan Internet dari Jawa hingga Sulawesi
-
Hasil Lelang Frekuensi 1.4 GHz: Adik Prabowo hingga Telkom-MyRepublic Rebutan Internet Murah
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Miris! Anak 10 Tahun di Samarinda Jadi Korban Eksploitasi Seksual: Ibu dan Ayah Tiri Terlibat
-
Internet Governance Training, Perkuat Tata Kelola Internet Indonesia
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram