Suara.com - Pengelola jalan tol dalam kota, PT Jasa Marga Tbk mengumumkan, akan meniadakan transaksi tunai pada Gerbang Tol Semanggi 1 dengan cara menggantinya menjadi Gerbang Tol Otomatis (GTO) skala penuh mulai Selasa 16 Desember 2014.
"Artinya, dua lajur di GT Semanggi 1, semuanya sudah tak bisa lagi bayar tunai. Wajib pakai 'e-toll card atau kartu' e-money' Mandiri lainnya," kata General Manager PT Jasa Marga Cawang Tomang Cengkareng (CTC), Agus Purnomo saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Hal serupa, kata Agus, juga akan diberlakukan pada empat lajur GT Cengkareng 3 mulai Jumat 23 Desember 2014.Dijelaskannya, pengoperasian GTO skala penuh itu, pada dasarnya untuk mempercepat transaksi dan mengurangi antrian di gerbang tol.
Transaksi elektronik ini, kata Agus, sekaligus mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia pada Agustus 2014. "Transaksi tunai itu kami setidaknya menyiapkan uang receh untuk kembalian di CTC sektiar Rp2,2 miliar per hari," katanya.
Kemudian, manfaat lainnya, kata Agus, mencegah peredaran uang palsu, meningkatkan transparansi transaksi karena riwayatnya tercatat dan mengurangi resiko kesalahan uang kembalian bagi penguna jalan tol.
"Jadi ini semua (penambahan GTO di jalan tol CTC) diharapkan dapat membangun paradigma positif pada masyarakat tentang penggunaan kartu pra bayar sebagai alat transaksi tol yang efektif, efisien, akurat dan cepat," kata Agus.
PT Jasa Marga menargetkan, GTO pada seluruh GT yang ada pada tahun ini ditargetkan sebanyak 30 persen dan diharapkan meningkat menjadi 50-60 persen pada 2016 dan pada 2019 diharapkan mencapai 80 persen.
Total transaksi di gerbang tol per hari di seluruh ruas yang dioperasikan BUMN tol itu selama ini mencapai angka 3,2 juta transaksi per hari dan dari jumlah itu, baru sekitar 2,4 juta transaksi per hari yang bisa dilayani melalui GTO, sedangkan sisanya sekitar 800 ribu transaksi kendaraan per hari, masih belum.
PT Jasa Marga Tbk menggandeng Bank Mandiri sebagai penyedia kartu transaksi elektronik (e-toll card) sejak 2008 selama 10 tahun. Namun, dari total pengguna jalan tol saat ini, penetrasi Mandiri E-toll Card hanya sekitar 12 persen. (Antara)
Tag
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan