Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan akan memprioritaskan penanganan terhadap warga Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang menjadi korban bencana longsor.
“Agar warga desa itu bisa kembali bergerak dan beraktifitas perekonomian,” kata Marwan di Jakarta, Senin (15/12/2014).
Marwan mengatakan begitu mendapat informasi adanya bencana alam itu, Kementerian Desa langsung mengirimkan tim untuk memantau situasi dan kondisi masyarakat. Longsor di Dusun Jemblung terjadi pada Jumat (12/12/2014) petang. Data sementara, sedikitnya 39 orang meninggal dunia, 69 masih belum ditemukan, dan ratusan warga mengungsi.
"Saya secara pribadi dan atas nama kementerian sangat berduka atas bencana yang terjadi. Ini benar-benar menjadi persoalan serius yang harus segera kami tangani,” ujar Marwan.
Tim yang dikirimkan ke lokasi longsor, kata Marwan, akan memantau penanganan evakuasi dan kebutuhan masyarakat desa serta membuatkan laporan terperinci untuk bahan evaluasi.
“Sehingga ada solusi mencegah, agar desa-desa rawan bencana lainnya tidak lagi mengalami hal yang sama,” ujarnya.
Menurut Marwan, langkah pencegahan lebih baik dilakukan sebelum bencana longsor menimpa masyarakat desa kembali terjadi. Dan pendekatan yang dilakukan, katanya, memberikan penyadaran agar masyarakat desa berminat ke lokasi yang aman.
“Soal lokasi, pemerintah tidak berpikir sendiri. Masyarakat juga bisa dilibatkan sehingga ada kesadaran bersama,” ujarnya.
Daerah-daerah rawan bencana di Indonesia, kata Marwan, hampir ada di seluruh provinsi. Dan sebagian besar adalah desa-desa atau daerah tertinggal yang masih perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
“Kita tidak inginkan semakin banyak rakyat Indonesia berduka karena bencana alamnya sendiri. Ini harus kita antisipasi sejak dini,” ujarnya.
“Apalagi akan menghadapi musim penghujan. Sehingga ancaman longsor, banjir, gagal panen, dan masalah-masalah lainnya pasti berimbas ke masyarakat desa. Jangan sampai desa yang sudah terisolir, semakin terpuruk hidupnya. Ini yang tidak saya inginkan,” Marwan menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang