Suara.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengingatkan Presiden Joko Widodo tetap memegang komitmen tidak menduduki jabatan struktural partai, menyusul survei yang merilis Jokowi pantas menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
"Saya sebagai teman mengingatkan agar Presiden Jokowi tidak terpancing isu survei yang menyatakan Jokowi layak memimpin PDI Perjuangan serta memegang komitmennya tidak memikirkan partai dan mengutamakan kepentingan negara dan bangsa," kata FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/12/2014).
"Ya kalau ada survei Jokowi mampu memimpin Partai itu harus di waspadai. Kan janjinya dulu dirinya tidak akan menduduki jabatan partai. Komitmennya dulu bagaimana. Pak Wakil Presiden Jusuf Kalla juga melepaskan Dewan Pembina Partai," kata lelaki yang pernah mendampingi Jokowi selama tujuh tahun saat memimpin Surakarta.
Berdasarkan survei yang dirilir Cyrus Network pada 15 Desember 2014, Jokowi dinilai tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
"Survei itu hak masyarakat, sah-sah saja. Namun berdasarkan Rakernas di Semarang lalu semua sepakat mengusulkan Mbak Mega maju menjadi ketum lagi. Komitmennya Pak Jokowi semua menteri diminta melepas jabatan struktur partainya, kalau dirinya maju menjadi ketum itu ya justru bagaimana?" katanya.
Disinggung tentang Ketua Umum PDI Perjuangan harus berdarah Soekarno, FX Hadi Rudyatmo membantah karena PDI Perjuangan milik semua warga negara Indonesia.
"PDI Perjuangan itu terbentuk saat kongres di Bali 1998 lalu. PDI Perjuangan itu milik semuanya, kader partai berhak sama untuk menjadi struktur partai," kata dia.
Rudy menambahkan, merunut aturan Jokowi, semua menteri harus melepas jabatan di struktur partai sehingga Puan Maharani pun tidak bisa menduduki ketua umum kendati dia memiliki darah Soekarno.
"Mbak Puan itu juga tidak bisa soalnya jadi menteri walau dia memiliki darah Soekarno. Mas Cahyo juga melepas jabatan Sekjennya. Untuk regenerasi memang tidak ada salahnya, kader partai menjadi ketua umum. Namun harus dibicarakan terlebih dulu dalam kongres mendatang," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?