Suara.com - Masa Jabatan Busyro Muqoddas telah berakhir pada 16 Desember 2014 kemarin. Sepeninggal Busyro, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad memastikan bahwa lembaga anti korupsi itu tidak dalam kondisi darurat.
Samad mengatakan hal tersebut kepada Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Lasonna Laoly ketika keduanya mengantarkan surat dari Presiden Jokowi.
"KPK sudah menyiapkan strategi-strategi untuk tahun-tahun selanjutnya untuk pemberantasan korupsi termasuk road map dan seterusnya jadi pimpinan KPK dan Pak Abraham Samad memastikan bahwa tidak ada kedaruratan kelembagaan di KPK," Kata Seskab Andi Widjajanto di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis(18/12/2014).
Diketahui jabatan Busyro Muqoddas berakhir pada Selasa (16/12/1014), sementara proses pemilihan Calon Pimpinan (Capim) KPK yang tengah digodok oleh DPR Komisi III belum ada hasil lantaran ditunda sementara hingga masa reses anggota DPR berakhir. Untuk mengatasi hal itu Samad meminta kepada Presiden Jokowi agar tidak perlu menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
"Tidak dibutuhkan upaya khusus bidang perundang-undangan seperi misalnya menerbitkan Perppu untuk kesosongan satu ketua KPK ini," jelas Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK tersebut.
Namun Abraham Samad, menurut Andi, tetap medesak pemerintah agar penetapan pemimpin KPK yang baru , dilakukan bersama-sama dengan para pimpinan KPK lainnya yang akan habis masa jabatannya pada 17 Desember 2015.
"Untuk memastikan ini terjadi dengan baik, kita nanti akan koordinasi dengan Pak Menkumham dan pemerintah di bulan April atau Mei akan segera membentuk pansel KPK supaya prosesnya berjalan dengan baik lebih matang untuk memilih pimpinan KPK periode 2015 untuk empat tahun ke depan," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas