Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS di Pulau Dewata rata-rata bertambah 100 hingga 110 kasus baru per bulan.
"Rata-rata 100 penderita hingga 110 kasus baru per bulannya ditemukan," ujar Ketut Suarjaya, di Denpasar, Selasa (23/1/2/2014).
Berdasarkan data komulatif yang tercatat di Dinkes Provinsi Bali hingga akhir November 2014 tercatat 10.524 kasus HIV/AIDS di Bali. Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sebanyak 5.639 penderita HIV dan sisanya 4.885 kasus AIDS.
"Ini baru kasus yang dilaporkan dan mungkin masih banyak di luar sana yang belum terungkap," katanya.
Jumlah penderita tersebut, lanjutnya, tercatat 568 penderita yang sudah meninggal yang secara komulatif sejak kasus HIV-AIDS itu muncul hingga saat ini.
"Penularan ini disebabkan karena hubungan seks bebas dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril," ujarnya.
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril tersebut, kata dia, biasanya digunakan oleh pengguna obat-obatan terlarang seperti narkoba.
Untuk mencegah terus bertambahnya kasus HIV/Aids, warga dihimbau untuk tidak melakukan hubungan seks bebas dengan orang yang beresiko dan tidak menggunakan jarum suntik yang tidak terjamin kesterilannya.
Selain itu, penularan penyakit juga dapat menyerang ibu hamil yang terinfeksi HIV/AIDS yang akan menjangkit janin saat menyusui nanti.
"Untuk ibu hamil juga diharapkan melakukan pemeriksaan agar anak yang dikandung tidak terinfeksi virus yang nantinya dapat menambah jumlah penderita," ujarnya.
Pemprov Bali juga secara terus-menerus melakukan sosialisasi di lingkungan sekolah, universitas maupun masyarakat umum guna memberi pemahaman kepada masyarakat terkait penyebaran penyakit dan akibat yang nantinya didapat dari menderita HIV-AIDS. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta