Suara.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) memperluas area pencarian terhadap pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak hari Minggu (28/12/2014).
Pada hari ketiga pencarian ini, Basarnas memperluas menjadi tiga belas sektor. Rencana tersebut berubah dari rencana semula yang akan memperluas menjadi sebelas sektor.
"Saya ingin meralat rencana awal yang hanya sebelas sektor, hari ini kita perluas area pencarian menjadi tiga belas sektor," kata Ketua Basarnas Maresekal Madya F Henry Bambang Soelistyo di Gedung Basarnas Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Dengan demikian luas area yang akan dijangkau oleh para pencari hari ini menjadi sekitar 156.000 kilometer persegi. Sedangkan terkait armada yang melakukan pencarian hari ini, Bambang mengatakan jumlahnya masih sama seperti kemarin, namun terdapat tambahan pesawat dari TNI AD dan Polri serta juga kapal survei.
"Kekuatan masih sama seperti kemarin, hanya ada tambahan pesawat dan kapal dari TNI AD dan Polri, termasuk juga ada kapal survei," jelasnya.
Dengan demikian total alat yang dikerahkan untuk membantu proses pencarian hari ini adalah terdapat 16 Helikopter, 40 Kapal, dan 14 pesawat, di mana angka tersebut termasuk bantuan yang diberikan oleh Australia, Singapura, dan Malaysia.
Sementara terkait tawaran dari beberapa negara lagi, berdasarkan koordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri, Basarnas sudah menerima tawaran dari Tiongkok, Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Namun, untuk hari ini bantuan tersebut belum beroperasi karena tergantung persiapan dari pihak yang menawarkan bantuan tersebut.
"Tiongkok juga sudah mengajukan tawaran, kita sudah terima tetapi kapan mereka mulai tergantung persiapan mereka, dan Amerika juga rencana membantu dengan menggunakan kapal yang ada di Singapura," tutup Bambang.
Tag
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih yang Merenggut Nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto
-
Evakuasi Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di Bogor
-
Mengenang Marsma Fajar Adriyanto: Dari Kokpit F16 di Bawean hingga Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'