Suara.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku tidak tahu mulai kapan banyak maskapai yang melanggar rute penerbangan. Sebab, ia baru menjabat menteri sekitar dua bulan.
Dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (9/1/2015), Jonan mengatakan banyak ketidaktertiban dalam penyelarasan rute penerbangan maskapai di Indonesia.
"Ini memang tidak tertib," kata dia.
Mantan Direktur Utama PT KAI itu tidak mau berandai-andai sejak kapan pelanggaran seperti itu terjadi. Jonan menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan akan membenahinya.
"Yang pasti ini akan dibenahi. Menurut saya, ini tidak mungkin terjadi saat saya jadi menteri. Karena slot itu (AirAsia) sudah diterbitkan pada Oktober. Karena itu, ini akan kita benahi," ujar Jonan.
Berdasarkan audit Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan di bandara Wilayah I (Cengkareng), II (Medan), III (Surabaya), IV (Makasar), V (Denpasar), maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Trans Nusa, dan Susi Air, telah melanggar izin rute terbang. Rinciannya, Garuda empat pelanggaran, Lion Air 35 pelanggaran, Wings Air 18 pelanggaran, Trans Nusa satu pelanggaran, dan Susi Air tiga pelanggaran.
Audit ini dilakukan setelah menemukan adanya pelanggaran terhadap izin rute AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura untuk jadwal penerbangan Minggu, 28 Desember 2014.
"Atas dasar temuan itu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menjatuhkan sanksi kepada Badan Usaha Penerbangan Udara terkait pembekuan izin rute, dan meminta maskapai untuk mengajukan izin rute dengan persyaratan lengkap," kata Jonan.
Dan ada 11 pejabat dari pejabat eselon II, tujuh pejabat dari eselon III, dan satu orang principal operations inspector yang diberi hukuman atas terbitnya izin rute tersebut. Sanksi terberatnya adalah dibebastugaskan sedangkan sanksi teringan ialah dimutasi.
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya