Suara.com - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo memastikan membayar klaim asuransi korban meninggal AirAsia QZ8501 masing-masing Rp1,25 miliar, yang dilakukan bersama-sama dengan perusahaan asuransi lainnya yaitu PT Asuransi Sinar Mas.
Executive Director Jasindo Albertus Patarru mengungkapkan, klaim asuransi akan dibayarkan langsung saat data ahli waris korban telah lengkap.
"Tidak menunggu evakuasi selesai. Kita pastikan lengkapi data agar sesegera mungkin melakukan ganti rugi. Dalam waktu dekat akan kita ganti, prinsipnya jangan sampai salah bayar," kata Albertus saat acara konferensi pers, di Menara Merdeka, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Di tempat yang sama, Direktur Utama Jasindo Budi Tjahjono mengungkapkan, untuk mempercepat proses tersebut, pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk memudahkan percepatan pengumpulan data ahli waris.
"Kami sudah siap untuk dananya, jangan sampai salah ngasih, kita lihat ahli warisnya, jangan sampai ada yang menuntut karena salah bayar, jangan sampai ada masalah di kemudian hari," ungkapnya.
Selain itu, Firdaus menyatakan semua ahli waris akan mendapatkan santunan tanpa kecuali. Menurutnya, klaim asuransi sudah dijelaskan dalam polis.
"Anak di bawah umur misalkan belum bisa memegang uang, mungkin nanti pihak keluarga yangberkoordinasi. Intinya dari perusahaan asuransi membayar klaim langsung. Pengelolaannya ya mungkin ahli waris yatim piatu ini punya keluarga lain, kita serahkan ke keluarganya," katanya.
Terkait korban yang tidak ditemukan jenazahnya, Firdaus juga menjelaskan, pihaknya juga memastikan ahli waris akan tetap mendapatkannya.
"Ditemukan tidak ditemukan itu akan tetap dibayar, yang tidak ditemukan perlu ada statement dari pemerintah kalau pencarian dihentikan karena sudahtidak memungkinkan lagi mencari tapi tentunya harus ada statement pemerintah kalau korban jenazahnya tidak ditemukan," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat