Suara.com - Salah satu keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 mengaku telah dihubungi oleh anggota keluarga mereka yang ikut menjadi korban. Kasus ini pun diselidiki.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tim Disaster Victim Identification Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono di posko Crisis Center Kepolisian Daerah Jawa Timur, Sabtu (10/1/2015).
"Kemarin ada salah satu keluarga penumpang yang merasa dihubungi HP penumpang," kata Budiyono.
Budiyono mengatakan menurut pengakuan, saat korban AirAsia menelepon, ada sejumlah saksi mata. Tapi, ketika telepon tersebut hendak diterima, langsung mati.
"Begitu ditelepon balik, mati. Dicoba lagi, tidak bisa," katanya.
Atas informasi tersebut, petugas kemudian bekerja sama dengan Mabes Polri, provider telepon seluler, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk melakukan penyelidikian.
"Setelah kami klarifikasi, nomor tersebut tidak ter-record, cuma ada saksi mata. Meski demikian, kami tetap menyelidikinya," kata Budiyono.
Berdasarkan penjelasan provider, nomor ponsel tersebut sudah mati sejak kecelakaan AirAsia, Minggu (28/12/2014).
Budiyono mengatakan kasus tersebut hanya dilaporkan oleh satu keluarga korban.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Sorotan Internasional Kasus Keracunan MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total
-
Dapat Lampu Hijau dari Puan, Nasib RUU Ketenagakerjaan Kini Ikut Ditentukan Buruh
-
Eks Kapolres Ngada Malah Predator Anak, Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
Dasco Dukung Stop Tot Tot Wuk Wuk: Pengawal Seharusnya Tak Perlu Terlihat
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Roy Suryo 'Sentil' Keras Gibran: Orang Waras Pasti Ragukan Ijazahnya, Desak Mundur dari Kursi Wapres
-
Transformasi Posyandu: Dari Layanan Kesehatan Menuju 6 Standar Pelayanan Minimal
-
Buni Yani Sebut Ijazah Gibran Bodong, Yakin Gugatan Rp125 Triliun Menang: Pasti Dikabulkan Hakim!
-
Heboh 'Tot tot Wuk Wuk' di Jalan, DPR Desak Polisi Hentikan Kawal Orang Nggak Penting Termasuk Artis