Suara.com - Pasca pemutihan dan pemutakhiran data tenaga kerja, hingga saat ini sudah ada 59 buruh migran asal kabupaten Sampang, Madura yang dipulangkan oleh pemerintah Malaysia. Pemulangan dilakukan karena banyak buruh migran yang tidak dilengkapi surat resmi.
Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Sampang, Teguh Waluyo mengatakan, pemulangan akan terus dilakukan pemerintah Malaysia, mengingat saat ini negara setempat sedang gencar melakukan pemutakhiran data.
Menurut Teguh, 59 buruh migran yang dipulangkan ini adalah yang terdata pada tanggal 25 hingga 27 Desember. Total secara keseluruhan untuk Jawa Timur ada 305 buruh migran yang dipulangkan.
" Pemulangan akan terus dilakukan pemerintah Malaysia. Mereka yang dipulangkan tanpa dilengkapi dokumen resmi. Soal berapa banyak yang akan dipulangkan, kami belum bisa memastikannya," ujar Teguh, saat dihubungi via telepon, Minggu (11/1/2015).
Sementara itu, untuk menghindari keberangkatan buruh migran secara ilegal, menurut Teguh, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama mereka yang tertarik untuk bekerja di luar negeri. Sosialisasi yang dilakukan terkait dengan beberapa hal, mulai dari tata cara pendaftaran calon tenaga kerja hingga kelengkapan surat atau dokumen.
Masyarakat di pulau Madura sendiri, meski jumlahnya tidak banyak, ada yang bekerja di luar negeri. Biasanya, mereka memilih Malaysia dan Arab Saudi sebagai negara penempatan. Pemerintah sendiri, sampai saat ini masih memberlakukan moratorium pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi. Moratorium dipicu minimnya perlindungan yang diberikan pemerintah setempat kepada buruh migran. (Yovie Wicaksono)
Berita Terkait
-
Ungkit Kasus Dokumen Palsu hingga ART Disiksa Majikan, PDIP Usul Satgas Perlindungan Buruh Migran
-
Dukung Anggaran KemenP2MI Ditambah, DPR: Demi Lindungi Jutaan Buruh Migran
-
Tragedi Penembakan PMI, Kabar Bumi Desak Revisi UU dan Diplomasi Lebih Kuat
-
SBMI Catat 456 Kasus Buruh Migran Sepanjang 2024, Didominasi Penipuan hingga TPPO
-
Organisasi Buruh Migran Apresiasi Kesepakatan Pemulangan Mary Jane Veloso
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku