Suara.com - Hari ini, tim investigasi dari KNKT sudah mulai mendengarkan cockpit voice recorder atau CVR di black box pesawat AirAsia QZ8501.
"Jadi tadi pagi saya memang yang kerjakan duluan, lalu ada yang bilang sudah bocor, ada Allahu Akbar, kabarnya gimana Allahu Akbar-nya, jadi saya berkesimpulan ini banyak orang yang mancing-mancing," kata Ertata dalam konferensi pers di kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/ 2015). Ertata adalah orang yang ditugaskan untuk menrakskrip isi rekaman.
"Intinya saya sudah mendengar bagaimana rekaman pesawat itu sebelum kecelakaan, bagaimana orang itu meninggal. Kalau itu sampai (rekaman) keluar, kita ngebayangin kalau terjadi ke keluarga kita, sudah itu tidak benar, bagaimana keluarganya mendengar orang yang merekayasa. Jadi sampai dengan detik ini tidak ada yang beredar, demi Tuhan tidak ada itu," Ertata menambahkan.
Walaupun CVR sudah didengarkan, Ketua tim investigasi AirAsia QZ8501 Marjono Siswosuwarno mengatakan KNKT melakukan transkrip atas percakapan di dalam alat tersebut.
"Proses transkrip belum mulai, baru mendengarkan, itu saja berpuluh-puluh kali, biar akurat, setiap suara kecil, kalau terganggu terpaksa kita harus memfilter bunyi gangguan," kata Marjono.
Marjono menambahkan sebelum black box AirAsia berhasil ditemukan, KNKT sudah lebih dahulu menerima air traffic controller atau ATC Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
"Sudah lama sejak sebelum black box-nya ditemukan. Tapi jangan tanya isinya bagaimana karena itu dirahasiakan," kata Marjono.
Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.” Pesawat itu bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Ternyata pesawat itu jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Jumlah orang yang berada di dalam pesawat tersebut sebanyak 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya