Suara.com - Kepolisian Daerah Jawa Barat telah menggelar rapat internal dengan Polres Cianjur untuk kesiapan pengamanan pemakaman terpidana hukuman mati kasus narkoba, Rani Andriani alias Mellisa Aprillia, perempuan asal daerah setempat.
"Terkait rencana pelaksanaan eksekusi mati salah satu terpidana narkoba di Lapas Nusa Kambangan, kami telah menyiapkan pengamanan di wilayah hukum Cianjur," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Sulistyo Pudjo Hartono di Bandung, Sabtu (17/1/2015).
Selain Rani, ada terpidana mati kasus narkoba lainnya yang rencananya dieksekusi mati pada Minggu (18/1/2015), yakni Marco Archer Cordosa, Ang Kiem Soei, Namaona Denis, Daniel Enemuo, dan Tran Thi Bich Hanh.
Rencananya, setelah dilaksanakan hukuman mati, jenazah Rani dibawa dan sampai di Kabupaten Cianjur, Minggu (17/1/2015) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Sesuai dengan prosedur akan dilakukan penyerahan jenazah oleh yang mewakili eksekutor kepada keluarga," kata Kabid Humas Kombes Sulistyo.
Hal tersebut, kata dia, sudah dikoordinasikan dengan pihak aparat desa serta keluarga terpidana Rani di Cianjur.
"Jadi upaya cipta kondisi menjelang kegiatan terus dilaksanakan. Dan sejauah ini situasi kamtibmas di wilayah hukum Res Cianjur, khususnya di areal lokasi pemakaman dalam keadaan kondusif," katanya.
Seperti diberitakan lima terpidana mati kasus narkoba akan menjalani eksekusi mati pada Minggu (18/1/2015) dini hari.
Lima terpidana mati itu terdiri Ang Kim Soei (62) warga Negara Belanda, Namaona Denis (48) Warga negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga negara Brasil, Daniel Enemua (38) warga negara Nigeria, dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia (38) warga negara Indonesia.
Selain itu, Kejaksaan Agung juga akan mengeksekusi mati terpidana mati kasus narkoba lainnya, Tran Thi Bich Hanh (37) warga negara Vietnam di Boyolali, Jawa Tengah. (Antara)
Berita Terkait
-
Ekonomi Sirkular di Lapas Nusakambangan Bisa Raih Omzet Rp 5,4 Miliar
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Video Pejabat Korupsi Dijemput Paksa Lalu Dihukum Mati? Fakta Aslinya Justru Bikin Hati Miris
-
Konten Kreator Bongkar Kebodohan Noel: Dari Hukuman Mati Koruptor ke Tes CPNS
-
1.300 Napi High Risk Dipindah ke Nusakambangan, Ada Apa?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian