Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kesulitan yang dihadapi sebagian warga miskin yang hidup di Ibu Kota Jakarta. Mereka selalu menjadi "makanan empuk" pejabat pemerintah korup.
"Jadi di Jakarta ini kalau miskin repot, dari lahir hingga meninggal diperas duitnya," ujar Ahok ketika memberikan sambutan di acara pelantikan pejabat DKI eselon II, III dan IV di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Di hadapan ratusan pejabat, Ahok juga mengatakan bahwa kalau mereka tidak bisa menjalankan tugas dengan baik dan tidak mau melayani warga, sebaiknya mengundurkan diri saja daripada dicopot.
"Kalau bapak ibu keberatan melayani masyarakat, silakan minta dengan hormat dipindah saja. Pindah di perpustakaan atau ngurusin pemakaman. Tapi di pemakaman pun orang masih mainin mafia juga," kata Ahok.
"Proses penstafan ini bisa terjadi cepat. Kalau sekarang ketahuannya, Minggu depan bisa kita stafin langsung. Nggak ada urusan. Serius," Ahok menambahkan.
Sebelumnya, Ahok mengatakan pemerintah Jakarta telah menaikkan gaji para PNS. Ahok berharap setelah gaji mereka naik, tidak korupsi dan kinerja dalam melayani masyarakat ditingkatkan lagi.
"PNS yang gak ngapa-ngapain aja yang gak jelas tugasnya apa, bisa (digaji) Rp9 juta, yang kerjanya lebih jelas, punya prestasi bagus Rp13 juta," ujar Ahok ketika memberikan kata sambutan di acara kerja sama Pemprov DKI dengan PPATK di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Ahok menjelaskan gaji baru pejabat eselon II mencapai Rp75 juta sampai Rp80 juta per bulan, eselon 3 menjadi Rp45 juta sampai Rp50 juta per bulan, camat memperoleh gaji hampir Rp45 juta per bulan, dan lurah hampir mencapai Rp33 juta per bulan.
Di hadapan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf dan pejabat DKI, Ahok minta seluruh PNS dan pamong agar bersyukur dengan gaji baru dan tidak korupsi lagi.
"Cukup bersyukur dengan penghasilan kita, mungkin Pak Yusuf bisa kaget (gaji PNS DKI sebesar itu)," kata Ahok.
Ahok berjanji tak mau kompromi lagi dengan pejabat pemerintah yang masih korup.
"Jadi kalau masih maling, saya bilang memang keterlaluan. kalau di kampung saya marahnya bisa lebih kasar, udah bukan manusia kalau masih maling," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK