Suara.com - Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin memastikan Bambang Widjojanto telah lolos uji kelayakan di Komisi III pada tahun 2011 lalu. Karenanya, Bambang bisa menjadi pimpinan KPK periode 2011-2015.
Hal itu menjawab kenapa Bambang bisa menjadi Pimpinan KPK meskipun dia sempat bermasalah pada kasus saksi palsu Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, 2010 lalu. Bambang sendiri hari ini ditangkap karena kasus saksi palsu ini.
"Sudah ditanyakan saat itu kepada Pak Bambang Widjojanto. Beliau nyatakan siap kalau sewaktu-waktu dimintai keterangan," kata Azis di DPR RI, Jakarta, Jumat (23/1/2015).
Dia menambahkan, kesaksian palsu ini juga sempat dibahas ke Komisi III DPR, sejak Kapolri dijabat Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan posisi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) diduduki Komjen Pol Sutarman.
"Jadi ini bukan hal baru soal kasus BW. Dua kali dibahas di Komisi III. Pelapor juga telah memberikan pengaduan ke Komisi III dan sudah dibahas. Dan disampaikan kepada mitra (Komisi III, yaitu Polri)," kata politisi Partai Golkar itu.
Namun, karena ada situasi politik yang berkembang saat itu, Aziz mengatakan pembahasan kasus tersebut tidak berlanjut di komisi III.
"Seharusnya Mendagri yang sebelumnya, mencabut putusannya. Tapi karena situasi politik saat itu, ini tidak terjadi," ujar Azis.
Berita Terkait
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU