Suara.com - Sebuah unit intelijen militer top Israel memecat 43 agen veteran pada Senin (26/1/2015), karena puluhan agen itu menolak untuk memata-matai warga Palestina yang menetap dalam wilayah yang dicaplok Israel.
Unit 8200, demikian sebutan untuk badan intelijen militer Israel yang bertugas untuk menyadap komunikasi elektronik musuh, memecat 43 anggotanya karena pada September 2014 lalu menulis surat kepada Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dan kepala staf angkatan bersenjata. Dalam surat itu mereka mengatakan tak bisa lagi bersedia bekerja di unit itu.
Surat yang dikirim hanya beberapa pekan setelah perang 50 hari melawan Hamas di Gaza itu dinilai sebagai ungkapan kemarahan dari internal militer terhadap kebijakan keamanan Netanyahu.
"Kami menolak untuk ambil bagian dalam aksi melawan warga Palestina dan menolak untuk terus menjadi alat yang memperbesar peran militer di wilayah pendudukan Israel di Palestina," bunyi surat itu seperti disiarkan oleh harian Yedioth Ahronoth.
Tak ada nama penandatangan dalam surat itu karena tampaknya para agen menjaga komitmen dan disiplin Unit 8200 yang memang dilarang untuk membuka identitas diri mereka sebagai agen intelijen.
Adapun tugas Unit 8200 adalah memata-matai dan menyadap komunikasi musuh-musuh Israel seperti negara-negara Arab, terutama Palestina, dan Iran. Peran mereka sangat sentral dalam serangan udara Israel ke wilayah pemukiman Palestina.
Beberapa anggota unit itu, yang diwawancara secara anonim oleh media Israel mengatakan bahwa mereka kecewa karena sering dipaksa untuk mengumpulkan informasi pribadi warga Palestina, seperti kecenderungan seksual atau masalah kesehatan, "yang akan digunakan untuk menyiksa warga Palestina untuk mau menjadi informan". (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Berakhir: 67 Nyawa Melayang, Potongan Tubuh Jadi Temuan Terakhir Tim SAR
-
TNI Apresiasi PLN: Listrik Andal Sukses Kawal HUT TNI ke-80
-
Listrik PLN Andal, Kunci Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025
-
Drama Alphard Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer: Disita KPK, Ternyata Cuma Mobil Sewaan Kementerian
-
Dana Transfer DKI Dipangkas Rp15 Triliun, Menkeu ke Pramono: Kayaknya Masih Bisa Dipotong Lagi!
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?