Suara.com - Serangan udara yang dilakukan Yordania ke markas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah diyakini membuat pemimpin kelompok militan itu, Abu Bakr al-Baghdadi ketakutan.
Serangan udara yang dilakukan pada akhir pekan lalu itu menewaskan lebih dari 7 ribu anggota ISIS. Serangan itu merupakan tindakan balas dendam yang dilakukan Yordania atas pembunuhan secara sadis yang dilakukan ISIS kepada salah satu pilot mereka, Muath al-Kaseasbeh.
Pilot yang ditangkap pada Desember tahun lalu itu dieksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup setelah Yordania menolak untuk membebaskan salah satu terpidana mati yang ditahan negara tersebut.
“Al-Baghdadi mulai ketakutan atas apa yang kami lakukan dalam tiga hari terakhir. Dia selalu bersembunyi dan bergerak bersama kelompoknya. Tetapi kami punya informasi dan punya kesempatan untuk menyerang mereka,” kata Mayor Jenderal Mansour al-Jabour dalam wawancara dengan NBC News.
Mansour mengungkapkan, Yordania sudah melakukan 56 kali serangan udara di Suriah dan menewaskan sedikitnya 7 ribu anggota ISIS. Serangan itu ditujukan ke markas ISIS dan juga gudang senjara di wilayah utara Suriah.
“Kami punya niat untuk menghapus mereka dari muka bumi. Kami berhasil menghancuran gudang logistik mereka, gudang senjata dan juga anggota mereka yang tengah bersembunyi,” ujarnya.
“Apabila al-Baghdadi tidak takut, silakan perlihatkan wajahnya kepada kmai. Dia akan lihat apa yang bisa kami lakukan kepadanya. Kami tidak takut untuk membunuh dia, ” tegasnya.
Al-Baghadadi sudah tidak pernah lagi terlihat di hadapan publik sejak Juli tahun lalu. Sejumlah media sempat menulis, Al-Baghdadi mengalami luka parah akibat sejumlah serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat dengan sekutunya di Suriah. (News)
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!