Suara.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk pembunuhan terhadap tiga mahasiswa muslim di North Carolina.
"Tak seorang pun di Amerika Serikat yang bisa direnggut karena siapa mereka, seperti apa mereka, atau bagaimana mereka beribadah," kata Obama, yang juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban.
Sebelumnya, keluarga korban menyerukan terhadap Obama, agar sang presiden memerintahkan untuk segera menghukum tersangka kasus ini, Craig Stephen Hicks, 46.
Selain membunuh, Hicks, juga dianggap telah memunculkan aroma kebencian terhadap umat Islam di Amerika Serikat.
Seperti diketahui tiga mahasiswa muslim, yakni Deah Shaddy Barakat, 23, mahasiswa kedokteran Gigi di Universitas North Carolina, istrinya Yusor Mohammad Abu-Salha, 21, dan saudaranya, Razan Mohammad Abu-Salha, 19, yang juga mahasiswa di kampus tersebut, ditembak mati oleh Hicks.
Insiden itu langsung mendapatkan perhatian dunia. Bahkan, Presiden Turki, Tayyip Erdogan langsung mengecam Obama, yang dinilainya lambat bereaksi terhadap kasus tersebut.
Selain Erdogan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon juga mengecam aksi sadis tersebut.
Penyelidikan Lambat
Hingga kini, pihak berwenang AS masih menyelidiki kasus pembunuhan ini. Utamanya dalam mencari motif pembunuhan oleh Hicks, yang diduga dilatarbelakangi kebencian terhadap agama.
Informasi terakhir yang didapat, para tetangga Hicks mengatakan bahwa pelaku kerap memposting pesan-pesan antiagama dalam akun Facebooknya.
Hicks juga pernah mempostong foto sebuah senjata di laman Facebook, yang diduga digunakan untuk membunuh para korban.
Mohammad Abu-Salha, ayah kedua korban perempuan, mengatakan kepada CNN bahwa puterinya, Yusor, pernah bercerita bahwa Hicks membuatnya merasa tidak nyawam setelah ia pindah ke satu kondominium, yang berdekatan dengan tempat suaminya.
"Ayah, saya pikir dia membenci kami karena agama kami," kata Abu-Sulha mengutip kata-kata Yusor kepada dirinya, menurut CNN. (Antara)
Berita Terkait
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Kasir Alfamart Diperkosa Atasan hingga Tewas, Liciknya Heryanto Demi Hilangkan Jejak Pembunuhan Dini
-
Buang Mayat Pegawai Alfamart usai Diperkosa, Dina Oktaviani Dibunuh karena Otak Kotor Atasannya!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina