Suara.com - Manajemen Angkasa Pura II menyatakan hingga Kamis sore masih terjadi penumpukan calon penumpang pesawat Lion Air yang tertunda di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tetapi jumlah calon penumpang yang tertahan telah berkurang.
"Saat ini masih terjadi kepadatan, tapi mulai berkurang. Beberapa penumpang me-refund tiket, mengganti jadwal atau mengikuti jadwal maskapai lain yang bisa," kata Manager Humas dan Protokol PT Angkasa Pura II Yudis Tiawan saat dihubungi Kamis (19/2/2015) sore.
Yudis mengatakan hingga kini pihaknya masih berkoordinasi dengan Manajemen Maskapai Lion Air untuk jadwal pesawat yang akan diberangkatkan, tapi belum mengetahui jadwal pasti penerbangan tercepat.
Untuk itu, ia tidak bisa memperkirakan hingga pukul berapa penumpukan calon penumpang di beberapa terminal penerbangan domestik benar-benar habis. Sementara untuk alasan penundaan jadwal penerbangan, ia mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebabnya.
"Kami masih cari tahu, kami masih berkoordinasi dengan pihak Lion Air," ujar dia.
Ia mengatakan Angkasa Pura II telah mengingatkan Lion Air untuk mematuhi hak dan kewajiban pada penumpang saat terjadi penundaan penerbangan, langkah selanjutnya diserahkan pada manajemen Lion Air.
Sementara melalui siaran langsung televisi, pegawai operasional bandara Heru mengatakan penyebab terjadinya penundaan penerbangan adalah adanya gangguan teknis dan manajemen tengah berusaha mencari pengganti penerbangan.
Beberapa penerbangan dari Jakarta ke sejumlah rute di Sumatera, Semarang, dan Bali tertunda dari Rabu (18/2/2015) malam hingga menimbulkan penumpukan calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. (Antara)
Berita Terkait
-
Viral Pria Bayar Bagasi Pesawat Lebih Mahal dari Harga Tiket, Ini Penyebabnya
-
Rekaman Detik-Detik Lion Air Jatuh Mirip Kabar Jessica Radcliffe Tewas, Banyak yang Percaya
-
Dioper ke RS Jiwa usai Tersangka, Kasus Penumpang Lion Air Teriak Bom Disetop Polisi?
-
4 Fakta Pria Ngamuk Teriak Bom di Lion Air: Senyum Janggal & Riwayat Perawatan Medis
-
Emosi Tidak Stabil, Polisi Bongkar Latar Belakang Kejiwaan Pelaku Teriak Bom di Pesawat Lion Air
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto