Kepala Satpol PP Kota Bogor, Jawa Barat, Eko Prabowo mengatakan zona zero toleran pedagang kaki lima sudah dimulai sejak pertengahan 2014, dimulai dari Jalan MA Salmun, Mayor Oking, dan Jalan Merdeka.
Dijelaskannya setelah resmi mengoperasikan JPU Jalan Kapten Muslihat menjadi salah satu akses masyarakat yang akan masuk dan keluar dari Stasiun Besar Bogor. Bagi kaum lansia atau ibu hamil yang tidak kuat menaikki tangga dapat menyebrang di zebracross depan Taman Topi.
Pengoperasian JPO Jalan Kapten Muslihat merupakan salah satu komponen dalam penataan lalu lintas di kawasan seputaran Stasisun Besar Bogor. JPO ini terhubung langsung dengan pendestrian yang sudah terpagar agar, mobilitas masyarakat lebih rapi dan tidak menghambat arus lalu lintas.
Selain penggunaan JPO, area seputaran Stasiun Besar Bogor juga menjadi zona zero toleran bagi pedagang kaki lima yang biasa berjualan di pinggir pagar pembatas stasiun. Pemerintah Kota Bogor telah memasang "Vertical Garden" agar tidak ada aktivitas jual beli di pendestrian.
"Kawasan ini zona tidak ada toleransi bagi PKL. Siapa yang kedapatan berjualan akan kita lakukan penyitaan, dan diminta membuat surat pernyataan tidak mengulang lagi berjualan di pinggir jalan," katanya.
Eko menambahkan, yang terpenting dalam menekan keberadaan PKL adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak membeli dari PKL, karena selama masih ada masyarakat yang berbelanja maka PKL akan terus hadir.
"Kita akan mengarah kepada yang membeli dan menjual akan sama-sama dikenai sanksi," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Imigrasi Periksa 229 WNA di Jabodetabek, 196 Terindikasi Langgar Izin Tinggal
-
Lesti Kejora Tiba-tiba Minta Doa Usai Diperiksa Polisi 4 Jam Terkait Kasus Pelanggaran Hak Cipta
-
Siapa Dony Oskaria? Jejak Bankir Andal Pilihan Prabowo yang Kini Jadi Kepala BP BUMN
-
Uji Materi UU PDP di MK, Koalisi Sipil Minta Jurnalisme Tak Dianggap Perbuatan Melawan Hukum
-
Cederai Demokrasi! Guru Besar UI Kecam Keras Penangkapan Aktivis dan Penyitaan Buku Saat Aksi Demo
-
Roy Suryo Cs Bedah Buku Keliling 100 Kota, Sebut Ijazah Jokowi 99,99% Palsu dan Analogi Petruk
-
Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri
-
Profil Akhmad Wiyagus: Polisi Peraih Hoegeng Awards Dilantik Jadi Wakil Menteri Dalam Negeri