Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama santai saja menanggapi hak angket yang diajukan DPRD DKI. Hak angket ini diajukan karena DPRD menilai pengajuan APBD DKI 2015 oleh Pemprov DKI kepada Kementerian Dalam Negeri menyalahi peraturan karena tanpa pembahasan bersama dewan.
"Saya sebagai orang biasa nggak punya hak angket seperti dia (DPRD DKI Jakarta). Tapi aparat punya hak angket juga, loh. Kabareskrim, Jaksa Agung punya hak angket untuk menyelidiki kegilaan DPRD? Punya, kan," kata Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/2/2015).
Hak angket ini merupakan buntut dari belum cairnya APBD DKI Jakarta. Kemarin, Selasa (24/2/2015), DPRD menyelenggarakan paripurna pengesahan panitia hak angket APBD DKI 2015. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengklaim telah menghimpun tanda tangan dari 75 persen anggota dewan dari delapan fraksi sebagai bentuk persetujuan penggunaan hak angket atau hak untuk menyelidiki dugaan kesalahan yang dilakukan Gubernur.
Kisruh APBD ini berawal dari adanya anggaran mencurigakan yang dimasukkan ke APBD.
Ahok menegaskan bahwa ia akan meminta bantuan polisi untuk menyelidiki anggaran yang tidak jelas di APBD itu, yang nilainya mencapai sekitar Rp12,1 triliun.
"Untuk telusuri anggaran siluman Rp12,1 triliun. Dia crop 10-15 persen. Jelas kok tanda tangan semua (pimpinan dewan). Mereka nekat bikin sendiri, langsung jebakan Batman dong, kan dibikin versi ditandatangani setiap lembar," ujar Ahok.
Ahok mengatakan kecurangan yang diduga dilakukan anggota DPRD ialah dengan memotong anggaran dari masing-masing SKPD dan memasukkan program mereka. Hal itu, kata Ahok, diketahui setelah rapat paripurna yang digelar pada 27 Januari 2015.
Ahok mengatakan memiliki cara sederhana untuk membuktikan soal itu, yakni mencocokkan draft yang telah ditandatangani DPRD dan SKPD. Dari situ, katanya, akan ketahuan anggaran yang berubah.
"Tinggal kami cocokin saja sama surat SKPD sesuai nggak. Kalau tanpa (tidak masuk) surat SKPD berarti siluman kan," katanya.
Kendati demikian, untuk menindaklanjuti masalah ini, Ahok masih akan menunggu langkah DPRD DKI Jakarta terkait hak angket.
"Nanti urusan kedua deh (laporan ke pihak berwenang). Nggak usah pake pasal pencemaran nama baik. Ngapain pasal karet begitu," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus