Suara.com - Kepolisian Daerah Riau mencatat sejak awal Januari hingga Februari 2015, luasan lahan yang terbakar di Riau mencapai 242 hektare dan sebagian besar berlokasi di Kabupaten Bengkalis.
"Luasan lahan yang terbakar di Bengkalis mencapai 173 hektare, sementara itu sebaran kebakaran hutan dan lahan lainnya menyebar di sejumlah kabupaten/kota seperti Pelalawan, Siak dan Inhil," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Kamis (26/2/2015).
Ia mengatakan pada Januari luasan lahan yang terbakar mencapai 28,3 hektare, kemudian pada Februari meningkat tajam mencapai 242 hektare.
Dari total luasan lahan yang terbakar tersebut, sebagian besar telah dapat diatasi oleh BPBD, Kepolisian, Masyarakat Peduli Api, juga peran serta dari perusahaan.
Sementara itu selama Januari hingga Februari, Polda Riau juga telah menetapkan sebanyak sembilan tersangka perambah hutan yang diduga penyebab kebakaran hutan dan lahan Riau.
"Mereka diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh jajaran di enam kabupaten se-Riau," katanya.
AKBP Guntur mengatakan penegakkan hukum terhadap para pelaku pembakar lahan itu dilakukan sesuai dengan perintah pimpinan sebagai upaya mengatasi dan mencegah persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau yang setiap tahun selalu terjadi.
Lebih lanjut guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan operasi modifikasi cuaca untuk menghasilkan hujan buatan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau akan digelar selama 30 hari pada Maret 2015.
Pemprov Riau dalam operasi hujan buatan mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapatan Teknologi (BPPT). Pelaksanaan proses modifikasi cuaca akan menjadi tanggung jawab BPPT, sedangkan BNPB menyiapkan dana sekitar Rp16 miliar dari total Rp25 miliar anggaran penanggulangan kebakaran yang tersedia.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, F. Heru Widodo, mengatakan BPPT berencana menggunakan dua pesawat untuk proses modifikasi cuaca yaitu Casa 212 dan meminjam pesawat besar CN 295 dari TNI. Menurut dia, menggunakan pesawat TNI yang berbadan besar akan lebih efektif karena mampu menampung lima ton garam sekali terbang, sedangkan Casa 212 hanya bisa mengangkut satu ton dan jarak tempuhnya lebih pendek. (Antara)
Berita Terkait
-
Cara Efektif Mencegah Kebakaran Saat Kemarau Panjang
-
NHM Gelar Simulasi Tanggap Darurat Karhutla, Perkuat Kesiapsiagaan di Tambang Indonesia Timur
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah
-
Badai Api Mengguncang Bumi: Tantangan Baru Ilmuwan di Era Pemanasan Global
-
Upaya Pemadaman Karhutla di Ogan Ilir
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi