Suara.com - Aparat Polda Metro Jaya membekuk dua sindikat pencuri berinisial RTS dan DDK spesialis barang berharga di gedung sekolah dan perkantoran.
"Ada dua pelaku dari dua kelompok spesialis pencurian dengan pemberatan yang menyasar gedung sekolah," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto di Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Heru mengungkapkan dua kelompok kejahatan tersebut beraksi pada malam hari dalam kondisi gedung sekolah dan perkantoran kosong atau tanpa penjagaan.
Setelah membobol gerbang dan pintu, para pelaku menggasak barang berharga yang berada di gedung seperti komputer, televisi, komputer jinjing (laptop), bahkan uang tunai.
Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi menjelaskan petugas meringkus RTS di rumah kontrakannya, Jalan Legoso, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Sabtu (21/2/2015).
Selanjutnya, polisi menangkap DDP di Jalan Kelapa Ciung Hambulu, Parung, Bogor, pada Minggu (22/2/2015).
Didik mengungkapkan DDK berperan sebagai pimpinan kelompok dan RTS merupakan eksekutor pencurian barang berharga.
Para tersangka mensurvei gedung sekolah maupun perkantoran yang tidak dijaga petugas satuan keamanan.
Setelah menemukan sasaran, pelaku masuk gedung dengan cara mencongkel jendela ruangan menggunakan linggis.
Tersangka RTS diduga terlibat pencurian uang tunai Rp148 juta dan 10 unit laptop milik SMAN 47 Jakarta Selatan pada 12 Februari 2015.
Selanjutnya, pelaku menjual barang curian kepada seorang penadah SWL yang saat ini berstatus daftar pencarian orang.
Dalam aksinya, RTS berkomplot dengan enam pelaku yang masih buron yakni RLG (pimpinan kelompok), DK, DD, MNX, RZ dan RF.
Komplota RTS pernah juga membobol Kantor Dinas Pertanian di Kasablanka Kuningan Jakarta Selatan, Taman Kanak-kanak (TK) dan SMP yang terletak di daerah Pasar Parung dan perkantoran di Citayem, Depok, Jawa Barat.
Sementara tersangka DDK terkait kasus pencurian uang tunai Rp75 juta, 14 gram perhiasan emas dan dua unit laptop di MAN 4 Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada 10 Januari 2015.
DDK dikenal sebagai pimpinan dan tiga anggotanya yang buron yaitu DD, DNK dan NWR. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir