Suara.com - Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertanyakan sikap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi yang mengancam akan memberikan peringatan.
Menanggapi kecaman dan ancaman tersebut penasihat wadah Pegawai KPK Nanang Farid Syam mengaku tidak mengenal Yuddy dan memintanya untuk membaca ulang Undang-undang KPK.
"Yudi itu siapa? Apa kapasitas dia memberikan sanksi pada pegawai KPK? Dia paham KPK itu UUnya apa? Jadi kami tidak membangkang pada manusia, tapi kami membangkang karena kebenaran diinjak-injak. Itu saja," kata Nanang kepada Wartawan di Gedung KPK Jalan rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2015).
Dia pun menegaskan, ancaman Yuddy tidak akan berpengaruh bagi pegawai KPK.
Nanang menyatakan kalau rakyat tidak boleh dijauhkan dari KPK dan terus mendukung upaya pemberantasan korupsi hingga akhir.
"Tidak ada pengaruhnya. Intinya begini, pegawai KPK jangan dijauhkan dari rakyat. Kami boleh dipenjara tapi hati kami tidak," tegasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya hanya ingin melawan upaya kriminalisasi serta menyarankan agar pemerintah tidak hanya adal bicara.
"Kami membangkang pada manusia, iya, tapi tidak pada kebenaran. Silakan itu dikutip tebal-tebal. Kawan-kawan tahu kan, media dikriminalisasi, akademisi dikriminalisasi, tokoh masyarkat dikriminalisasi, negara apa ini? Kita semua ini akan dihisap, termasuk yang ngomong tadi (Yudi)," tutup Nanang.
Pegawai KPK memprotes langkah Plt Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki yang akhirnya meenyerah dengan melimpahkan pengusutan kasus dugaan korupsi Komjen Polisi Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung.
Sementara kemarin, Senin (2/3/2015), Jaksa Agung HM Prasetyo sendiri tidak menjamin kalau kasus ini bakal dilanjutkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Dicecar KPK soal SK Korupsi Haji, Eks Sekjen Kemenag 'Lempar Bola' ke Dirjen PHU
-
Total 5 Korban Tewas, Balita Ikut jadi 'Tumbal' Terbakarnya Sumur Minyak Ilegal di Blora
-
Gibran Pakai Sarung Tangan Terbalik saat Hendak Panen Lobster Jadi Sorotan, TNI Turun Tangan
-
MAKI Ancam Praperadilankan KPK Jika Tak Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji
-
MAKI Laporkan Eks Menag Gus Yaqut ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengawasan Haji
-
Tragis! Slamet Rahardjo Tewas Tenggelam di Cilincing
-
THR Haram di Kemnaker? KPK Usut Dugaan Korupsi Sistematis Libatkan Puluhan Pegawai!
-
Kualat! Gasak Motor Emak-emak usai Bebas, 2 Residivis di Jakbar Dicokok Lagi Asyik Main Judol
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Foto-foto Istri Pejabat Kemenag yang Diduga Dapat Fasilitas Negara saat Pergi Haji di Tangan KPK