Suara.com - Pertemuan mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri, Kamis (5/3/2015) kemarin, gagal menemukan titik temu. Banyak kalangan khawatir molornya pengesahan APBD 2015 yang merupakan pangkal permasalahan kedua belah pihak, bakal mengganggu pembangunan.
Tapi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi yakin bahwa permasalahan ini tidak akan sampai mengganggu pembangunan.
"Dinamika politik apapun yang sedang berlangsung di DKI antara gubernur dengan legislatif, saya ingin memastikan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik di DKI ini tidak terganggu," ujar Yuddy di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Keyakinan Yuddy dikatakan setelah ia bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari ini.
"Saya mendapatkan keyakinan itu bahwa pemerintahan berjalan dengan baik, organisasi dan tata kelola pemerintahan berjalan dengan baik. Lalu pelayanan publik juga tetap berjalan dengan baik," ujarnya. "Jadi dinamika politik yang sedang berlangsung antara Pak Ahok dengan anggota legislatif di DKI tidak mengganggu tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik."
Setelah mediasi kemarin, posisi Pemerintah Jakarta sekarang menunggu hasil keputusan Kemendagri atas APBD 2015. Rencananya, Kemendagri akan memutuskannya selambat-lambatnya 13 Maret 2015.
Sebelumnya, Ahok juga telah memastikan bahwa semua layanan publik, khususnya sektor pendidikan dan kesehatan, tidak akan terganggu karena bisa menggunakan APBD 2014.
Permasalahan APBD 2015 dipicu oleh temuan Ahok mengenai dana siluman sebesar Rp12,1 triliun yang tiba-tiba muncul. Menurut Ahok itu merupakan dana yang sengaja diselip-selipkan ke rancangan anggaran oleh oknum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur