Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta Agung Laksono melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Agung bermaksud memperkenalkan diri sebagai partai yang disahkan pemerintah lewat Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasona H Laoly. Tidak hanya Golkar, sejumlah partai pendukung pemerintah lainnya, juga akan dikunjungi dalam roadshow politik ini.
Mantan Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menyatakan, Golkar yang dia pimpin menarik dukungan dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan mendukung pemerintah. Namun, belum menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung pemerintah.
"Kita memutuskan jadi partai pendukung pemerintah. Kami tidak mengajukan syarat. Kami tulus ikhlas. Nggak dapat apa-apa juga nggak apa-apa. Ini kontribusi kami," kata Agung dalam pertemuan itu.
Menanggapi itu, Surya Paloh mengapreasiasi diakuinya Golkar kubu Agung. Dia juga memberikan selamat.
Mantan kader Golkar ini malah bercerita soal romantisme Partai Golkar. Sebab, dia sudah 43 tahun bersama Golkar, hingga akhirnya dia memutuskan membentuk partai Nasdem. Dia pun jatuh bangun bersama partai beringin ini.
"Di sini posisi Nasdem, tidak mempermasalahkan Agung Laksono dan Golkar mendukung pemerintah dan berdiri sendiri tak ada masalah. Golkar tetaplah Golkar," kata dia.
Kepentingan Nasdem dalam hal ini, menurut Surya adalah membicarakan strategi perjalanan bangsa ke depan. Sebab, menurutnya partai politik merupakan pilar dari demokrasi dan politik di negara. Karenanya, bersama Golkar, Surya akan membentuk sekolah untuk pendidikan politik.
"Selanjutnya, Golkar-Nasdem akan membangun sekolah kebangsaan. Akan memulai di setiap provinsi. Pengajarnya Golkar dan Nasdem, pesertanya Golkar dan Nasdem. Apapun rintangan, dan cobaan yang dihadapi (Golkar), dari Nasdem kami berikan dukungan untuk Golkar," kata Surya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar