Suara.com - Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI Jakarta Saefullah mengakui draf yang dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tidak sesuai pembahasan dengan DPRD DKI Jakarta.
Hal itu terungkap setelah tim angket memanggil TAPD terkait polemik APBD 2015 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (12/3/2015).
"Saya tidak pernah dapat data hasil pembahasan bersama. Yang saya kirim adalah hasil print out e-budgeting. E-budgeting itu kita kirim ke DPRD dan telah dilakukan pembahasan. Tetapi dalam proses pembahasan tidak ada yang mengerucut sampai pada pembahasan rincian," ujar Saefullah.
Sebelumnya, Anggota Panitia Hak Angket, Sanusi mengatakan, berdasarkan surat edaran no 2 tahun 2015 per tanggal 13 Januari 2015, pemasukan data yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam e-budgeting dilakukan pada tanggal 14-20 Januari 2015. Sementara pembahasan baru dilakukan pada 20-21 Januari 2015.
Selain itu Sanusi menegaskan, setelah Saefullah mengakui hal itu, maka artinya APBD yang dikirim pemerintah Jakarta bukanlah hasil paripurna.
"APBD yang diparipurnakan itu adalah APBD yang dibahas bersama kami. Dalam menyusun APBD, jelas di situ ada tahapan dimana pembahasan kegiatan antara eksekutif dan legislatif harus dilakukan," ujar Sanusi.
Mendengar hal itu, ketua TAPD yang juga merupakan Sekda DKI Jakarta Saefullah itu mengatakan, apa yang dilakukan dengan draf APBD 2015 bukan tanpa alasan.
Dia mengakui jika surat edaran Nomor 2 Tahun 2015 lalu itu ditandatanganinya mengingat waktu paripurna sangat terbatas.
"Untuk membahas 6.600 halaman itu tidak cukup hanya dua hari. Hasil pembahasan yang keluar hanya berisi normatif, seperti misalnya kegiatan perbaikan sekolah dipotong 20 persen dari total Rp4,6 miliar tanpa ada penjelasan detail. Kalau dipotong mana jadi perbaikan dilakukan setahun," kata Saefullah.
Sedangkan sistem e-budgeting kata Saefullah merupakan hasil musyawarah rencana pembangunan di tingkat kelurahan, kecamatan, sampai tingkat Provinsi.
Artinya, kata dia, segala kegiatan yang berada dalam e-budgeting sudah disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
Nantinya ke depan para anggota dewan diharapkan dapat mengusulkan dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang). Sehingga, ketika sudah masuk dalam e-budgeting, kegiatan tidak lagi bermasalah.
"Kalau hasil reses mereka tidak bisa diakomodir dalam e-budgeting kali ini, bisa saja diakomodir pada tahun depan," tutup Saefullah.
Tim Angket DPRD Jakarta ini dimaksudkan untuk mencari kesalahan prosedural Ahok saat menyerahkan APBD 2015 ke Mendagri. Ahok dituding tidak menjalan kan undang-undang karena tidak meminta persetujuan dewan.
Sementara Ahok menuding ada dana siluman yang diajukan oleh DPRD dalam APBD Jakarta 2015. Ahok bahkan melaporkanya ke KPK dan polisi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Naik Maung, Prabowo Keliling Monas dan Sapa Warga Sebelum Pimpin Upacara HUT TNI
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya