Suara.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo bersyukur 16 warga negara Indonesia yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya di Turki, akhirnya ditemukan. Dari jumlah itu, sembilan di antaranya warga Jawa Timur.
"Kami bersyukur atas adanya berita penemuan 16 WNI tersebut. Semoga secepatnya mereka bisa dipulangkan ke tanah air," kata Soekarwo, Kamis (12/3/2015).
Soekarwo mengatakan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk memulangkan warga Surabaya itu.
Bila dibutuhkan, kata Soekarwo, pemerintah provinsi siap menjemput mereka.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan juga berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Turki untuk proses memulangkan enam warga Surabaya.
"Jika tercatat sebagai warga negara, maka harus dipulangkan dulu, baru diproses sebagaimana mestinya. Jika memang terbukti menjadi bagian dari kelompok ISIS, maka harus diserahkan kepada aparat hukum di Indonesia dan harus diadili di Indonesia," ujar Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Kamis (12/3/2015).
Turki merupakan kawasan yang berbatasan dengan Suriah atau basis kekuatan ISIS.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebutkan enam warganya yang berada di Turki bernama Jusman Ary, Ulin Isnuri, Urayna Afra, Dayyan Akhtar, Aura Kordova, serta Humaira Hafsah. Mereka masih satu keluarga. Alamat identitas mereka di Jalan Cancer 35 Surabaya, namun tinggal di Jalan Kedung Sroko VII nomor 28.
Sedangkan beberapa nama lainnya, seperti Salim Muhammad Attamimi, Soraiyah Cholid, Tsabitah Utsman Mahdamy, dan Hamzah Hafid, tidak tercatat di data kependudukan Kota Surabaya. Salim Muhammad Attamimi diketahui beralamat di Jalan Kalimas Hilir III/3 Surabaya, dan Soraiyah Cholid di Jalan Ampel Melati I/15 Surabaya.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan ada 16 WNI yang kini ditahan di perbatasan Turki saat berupaya menyeberang ke Suriah, namun belum dapat dipastikan bahwa warga itu adalah orang-orang yang sebelumnya dinyatakan hilang setelah memisahkan diri dari rombongan tur.
"Ada 16 WNI yang ditahan otoritas keamanan Turki karena berupaya menyeberang ke Suriah. Hal ini disampaikan oleh juru bicara kementerian Turki yang mengindikasikan bahwa 16 orang ini ditahan," kata juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di Jakarta.
Enam belas WNI itu sebelumnya memisahkan diri dari rombongan yang berwisata ke Turki menggunakan biro jasa perjalanan Smailing Tour.
Mereka diisukan akan menyeberang ke Suriah melalui Turki untuk dapat bergabung dengan kelompok ISIS.
Terkait maraknya kasus beberapa WNI yang pergi dari Indonesia untuk bergabung dengan ISIS, pemerintah Indonesia melalui Kemenlu meminta beberapa pemerintah negara Timur Tengah untuk lebih selektif dalam memberikan visa kepada WNI.
"Kami meminta pemerintah untuk lebih hati-hati dalam memberi visa kepada WNI yang akan masuk ke wilayah Timur Tengah," ujar Arrmanatha. (Yovie Wicaksono)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung