Suara.com - Dana Anak PBB (UNICEF) mengatakan sebanyak 14 juta anak saat ini menderita akibat meningkatnya konflik di Suriah dan sebagian besar wilayah Irak.
Menurut UNICEF, lebih dari 5,6 juta anak Suriah menghadapi situasi yang lebih menyedihkan di dalam negeri tersebut dan hampir dua juta anak Suriah hidup sebagai pengungsi di Lebanon, Turki, Jordania dan negara lain.
Sementara itu, meningkatnya krisis yang saling terkait yang mencengkeram Irak telah memaksa lebih dari 2,8 juta anak meninggalkan rumah mereka, dan membuat banyak anak terperangkap di berbagai daerah yang dikuasai kelompok bersenjata, kata UNICEF, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Konflik di Suriah, yang meletus pada Maret 2011, telah membuat lebih dari 220.000 orang kehilangan nyawa.Lebih dari empat juta orang telah mengungsi di berbagai negara tetangga Suriah, sedangkan 7,6 juta orang lagi menjadi pengungsi di dalam negeri Suriah.
Beberapa babak perundingan Suriah telah berakhir tanpa hasil.
Menurut statistik PBB, di wilayah Irak dan Suriah yang dikuasai oleh petempur Negara Islam Irak, anak-anak yang berusia 12 tahun menjalani pelatihan militer dan digunakan untuk melancarkan pemboman bunuh diri serta penghukuman mati. (Antara)
Berita Terkait
-
Padel dan Kesehatan Mental Gen Z, Olahraga yang Jadi Ruang Healing
-
Komdigi Gandeng UNICEF Terapkan Aturan Baru Batasi Anak Main Medsos
-
Taliban Abaikan Separuh Populasi: UNICEF Desak Anak Perempuan Afghanistan Boleh Sekolah Lagi
-
Potret Pendidikan Anak Penyandang Disabilitas di Indonesia, Menagih Hak untuk Setara
-
Felix Stray Kids Bergabung dalam Kampanye UNICEF untuk Anak Membutuhkan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya