Suara.com - Pameran hasil karya seni lukisan terpidana mati kasus penyelundupan heroin 8,2 kilogram, Myuran Sukumaran, dibatalkan oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Denpasar (Lapas Kerobokan). Pembatalan dikarenakan pihak lapas tidak ingin terlibat keriuhan politik yang terjadi menyusul rencana eksekusi mati duo Bali Nine.
Hanya beberapa jam sebelum acara pameran digelar, Kalapas Kerobokan Sujonggo memerintahkan agar seluruh lukisan terpidana yang berjumlah 92 buah dipindahkan. Ia meminta agar acara dibatalkan.
Sujonggo mengatakan, setelah pihaknya mengetahui bahwa acara itu akan digelar untuk penghormatan bagi Myuran Sukumaran, ia memutuskan untuk membatalkannya. Sejak awal Sujonggo mengaku sudah memberitahukan kepada penyelenggara agar pameran bukan digelar khusus bagi Sukumaran. Ia mengatakan, pameran disertai pelelangan itu hanya dalam rangka memamerkan karya narapidana Lapas Kerobokan.
Ketika mengetahui ada nama Sukumaran di surat undangan pameran, ia meminta agar lukisan-lukisan yang sudah dipasang di Hotel Hard Rock untuk diambil kembali.
"Dibatalkan karena kami tidak ingin terlibat dalam urusan apapun terkait Myuran. Saya telah menegaskan kepada penyelenggara tentang hal itu dan mereka berjanji bahwa tidak akan ada satupun lukisan Myuran yang disertakan dalam pameran. Namun ternyata ada beberapa lukisan Myuran di pameran itu," kata Sujonggo.
"Kami baru mengetahui bahwa undangan yang kami terima berbeda dengan undangan yang disebar untuk umum. Maka kami memutuskan untuk menurunkan seluruh lukisan sore ini," sambungnya.
"Ini bukan berarti kami melupakan Myuran. Tidak. Tapi kami hanya tidak ingin terlibat dalam polemik eksekusi yang kini sudah mulai dipolitisasi," kata Sujonggo.
Lelang 92 lukisan narapidana Lapas Kerobokan sedianya digelar di Hotel Hard Rock, Bali, Jumat (13/3/2015) malam. Tidak satupun lukisan Myuran yang disertakan dalam lelang, namun beberapa karya terbarunya akan dipamerkan dalam acara tersebut.
Chinthu, saudara Myuran yang datang ke Bali untuk menyaksikan pameran itu mengaku sedih menyusul pembatalan yang dilakukan Lapas Kerobokan.
"Saya sedih pameran dibatalkan namun saya menghargai keputusan otoritas Indonesia. Myu (Myuran) berharap, uang yang diperoleh dari lelang bisa dipakai untuk membangun sebuah sanggar seni di luar penjara sebagai tempat belajar bagi para mantan narapidana, untuk melukis," kata Chinthu.
"Studio tersebut bisa membantu mereka agar bisa kembali berbaur dengan masyarakat," lanjutnya.
Saat ini, Myuran Sukumaran dan rekannya, Andrew Chan, dua terpidana mati yang kerap disebut duo Bali Nine masih menunggu jadwal eksekusi mati di Lapas Besi, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (News.com.au)
Berita Terkait
-
Di Negara Ini Koruptor Dihukum Mati, Beda dengan Indonesia
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Ditemukan Tewas di Kos, Pernah Vonis Hukuman Mati ke 3 Orang
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!
-
4 Babak Kasus Narkoba Ammar Zoni: Kini Dijerat Pasal Berlapis dan Terancam Hukuman Mati!
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana