Suara.com - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan Panitia Tim Hak Angket belum memutuskan apakah jadi memeriksa Veronica Tan, istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), atau batal.
"Belum ada keputusan sekarang," kata Gembong kepada suara.com, Senin (16/3/2015).
Gembong mengatakan hal tersebut baru akan diputuskan setelah Panitia Tim Hak Angket DPRD menyimpulkan hasil pemeriksaan selama ini.
"Keputusannya dipanggil atau tidak pekan ini," katanya.
Rencana pemeriksaan terhadap Veronica Tan dilakukan untuk memperjelas kehadiran Veronica di ruang rapat pimpinan untuk membahas proyek bersama sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah.
"Ini bicara kaitan etika. Kaitan dengan apakah ada dobel anggaran. Kaitan dengan keterlibatan si bu Veronica sebagai istri gubernur yang di ruang rapat dengan Pemda DKI Jakarta, apakah ada kaitan dengan anggaran atau tidak," kata Gembong.
Kejelasan tersebut, kata Gembong, agar tidak terjadi tumpang tindih APBD 2015.
"Kalau pemda sudah anggarkan, kenapa masih gandeng pihak ketiga. Tapi kalau udah gandeng pihak ketiga, kenapa pemda anggarkan," kata Gembong.
Panitia Tim Angket DPRD tadinya dibentuk untuk menyelidiki prosedural pengiriman dokumen APBD 2015 ke Kementerian Dalam Negeri yang dilakukan Ahok. Tapi belakangan, panitia angket juga mempersoalkan foto rapat revitalisasi Kota Tua di media sosial. Di foto itu, terlihat Veronica Tan dan adik Ahok, Harry Basuki, duduk di kursi pimpinan rapat.
Jumat (13/3/2015) lalu, panitia angket telah memeriksa Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni dan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Sarwo Handayani dalam kapasitas sebagai penanggung jawab revitalitasi Kota Tua.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Jessica Iskandar Blak-blakan soal Pernikahannya
Bocah yang Tertembak Senjata Tentara Ternyata Sakit Kanker Tulang
7 Foto Meme Kocak #SaveHajiLulung
'Lubang Kiamat' Kembali Ditemukan di Siberia, Ilmuwan Khawatir
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi
-
Kronologi Teror Bom di 2 Sekolah Elit Tangsel: Ancaman Datang Beruntun Lewat WA dan Email
-
Ajak Anak Muda Bertindak di LMS 2025, BBC Media Action Susun Strategi Jitu Atasi Isu Lingkungan
-
Viral Jejak Digital Ponpes Al Khoziny di Google Earth, Netizen: Bangunan Paling Gak Masuk Logika