Suara.com - Dua pelaku kejahatan narkoba dari kelompok Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, saat ini masih menunggu pelaksanaan eksekusi mati mereka bersama sejumlah terpidana mati lainnya di Nusakambangan.
Meski belum ada pengumuman atau kabar pasti soal jadwal eksekusi mati itu, yang jelas pemerintah dan lembaga hukum RI sejauh ini sudah menegaskan tak akan memberikan pengampunan. Sementara pihak asing, terutama pemerintah Australia yang berkepentingan dengan nasib Chan dan Sukumaran, sudah mencoba berbagai cara untuk membatalkannya.
Terlepas dari itu, di luar kasus serta kontroversi hukuman mati mereka, ada beberapa catatan yang sudah ditulis sejumlah media terkait Chan dan Sukumaran. Salah satunya adalah soal perubahan sikap dan aktivitas positif yang telah mereka jalani sejauh ini, terutama selama di Lapas Kerobokan, Bali, sejak pertama kali ditahan pada 2005 dan divonis mati awal 2006 lalu.
Berikut enam di antara hal-hal positif tersebut, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
-Memberi konseling dan mengajar berbagai keahlian
Selama di dalam penjara, terutama sebagai bagian dari program pembinaan, pemberian konseling atau bina mental aktif dijalani baik oleh Chan maupun Sukumaran terhadap para napi lainnya. Lebih dari itu, Chan khususnya juga diberitakan aktif mengelola kelas memasak, serta turut merancang kursus pertolongan pertama. Mereka berdua juga diberitakan rutin mengajar Bahasa Inggris di penjara.
-Program rehabilitasi napi
Tidak hanya terlibat dalam pembinaan mental dan skill para napi selama di penjara, Chan dan Sukumaran diberitakan bahkan telah merancang dan turut mendanai program rehabilitasi berkelanjutan bagi para napi yang kelak keluar penjara, baik itu napi khusus narkoba maupun napi umum lainnya.
-Melukis dan membina kelas seni
Aktivitas melukis ini terutama ditekuni oleh Sukumaran selama di Lapas Kerobokan. Bahkan tak hanya menyalurkan bakat melukisnya sendiri, dengan salah satu karya fenomenalnya adalah lukisan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sukumaran juga aktif mengajar dan mengelola kelas seni (lukis) yang disebut-sebut cukup banyak peminatnya.
-Gelar akademis
Tak cukup sekadar menyalurkan bakat melukis dan mengajarkannya, selama di Lapas Kerobokan pula Sukumaran ternyata mampu meraih gelar akademik di bidang seni (Fine Arts) yang ditekuninya tersebut. Gelar tersebut tepatnya adalah Associate Degree in Fine Art, dari Curtin University di Perth, Australia.
-Donor organ
Andrew Chan khususnya, banyak disebut-sebut tertarik dan telah merancang untuk mendonorkan organ tubuhnya (setelah kelak dieksekusi mati) kepada orang yang membutuhkan. Bahkan seperti pengakuan salah seorang kenalannya yang beberapa kali sempat berkunjung, Chan secara langsung pernah menawarkan organ hatinya kepada lelaki yang menderita kanker dan memang membutuhkan transplantasi tersebut.
-Keagamaan
Chan juga dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan di gereja selama di Lapas Kerobokan. Tidak sekadar aktif hadir, dia pun disebut-sebut kemudian sudah dijadikan sebagai pastor di gereja penjara tersebut.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ini Sosok 'Malaikat Pencabut Nyawa' yang Ditakuti Anggota ISIS
5 Hal yang Belum Anda Tahu Soal Wina, Si Penjual Rumah Siap Nikah
Di Usia 21 Tahun, Perempuan Ini Sudah Punya 11 Anak
'Lubang Kiamat' Kembali Ditemukan di Siberia, Ilmuwan Khawatir
Buktikan Payudara Asli, Duo Serigala Rela Diremas
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Notes on an Execution: Catatan Terakhir Seorang Terpidana Mati
-
Respons Ucapan Jaksa Agung Soal Eksekusi Mati Ratusan Napi, Menko Yusril: Arahannya dari Presiden
-
Hukuman Mati Tak Beri Efek Jera, Pemerintah Didesak Hapus Eksekusi
-
Jaksa Agung Sampai Jengkel, Ungkap Sulitnya Eksekusi Ratusan Terpidana Mati: Capek-capek Nuntut
-
Negosiasi Pemindahan Terpindana Mati Serge Atlaoui, Indonesia-Prancis Sepakat Lanjutkan Diskusi
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional