Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly membantah jika dirinya sudah mengeluarkan surat pengesahan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol, Jakarta di bawah Ketua Umum Agung Laksono, pada Jumat (20/3/2015)ini. Dia menegaskan bahwa hingga kini dirinya belum menandatangani draft kepengurusan tersebut.
"Siapa bilang?, tanya saja ke dia (Yorris). Belom tuh sampai sekarang (tandatangan SK), belum ada," kata Yasonna dengan tegas di Kementerian Hukum dan HAM Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2015).
Politisi PDIP tersebut menjelaskan bahwa dalam surat kepengurusan Kubu Agung yang disampaikan langsung oleh Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM, Lawrence Siburian, masih terdapat hal yang belum dilengkapi. Untuk itu, dia belum bisa mengambil keputusan.
"Ada kekurangan akta (dari surat laporan kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono. Tadi saya sudah minta dikirimkan, belum keluarkan informasi,"katanya.
Namun, saat disinggung terkait data yang kurang dari laporan pihak Munas Ancol ini, Yasonna enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia hanya mengatakan ada sedikit kekurangannya karena ada kesalahan.
"Ada lah, yang kita inginkan di dalam aktanya itu ada sedikit kesalahan," tutupnya.
Seperti dketahui, sebelumnya Pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Jakarta, yang dipimpin Ketua Umum Agung Laksono telah menyerahkan draft kepengurusan yang diwakili oleh Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM, Lawrence Siburian dan Ketua DPP Partai Golkar, Leo Nababan.
"Jadi tadi kita serahkan ada tiga draft, pertama pengurus DPP Partai Golkar, kedua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, dan ketiga Mahkamah Partai yang baru," kata Lawrence di Kementerian Hukum dan HAM, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa 17 Maret 2015 lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Perjalanan Karier Aura Kasih, Nyaris Nyaleg atas Rekomendasi Ridwan Kamil?
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan