Suara.com - Afghanistan, negara yang porak-poranda oleh konflik bertahun-tahun lamanya, menjadi tempat berdiamnya berbagai etnis dan aliran agama yang berbeda. Aliansi yang terbentuk di antara etnis-etnis tersebut kerap terpecah, namun dapat dengan mudah pula disatukan oleh penyebab tertentu.
Salah satu penyebabnya adalah munculnya musuh baru yang harus dihadapi. Contohnya seperti yang terjadi dengan etnis Hazara dan Taliban baru-baru ini.
Etnis Hazara adalah kelompok minoritas pemeluk Syiah yang pada era kekuasaan Taliban di tahun 1990-an, jadi etnis yang terkucil. Namun, kini mereka memilih mendekati Taliban, meminta perlindungan dari kekuatan baru yang mereka anggap sebagai ancaman lebih besar. Kekuatan baru itu tak lain adalah Daish, istilah yang mereka pakai untuk menyebut ISIS.
Dalam pertemuan antara para tetua etnis Hazara dan Taliban yang digelar di Provinsi Ghazni, Afghanistan, baru-baru ini, para komandan Taliban sepakat untuk memberikan pertolongan. Kesediaan Taliban itu disampaikan oleh Abdul Khaliq Yaqubi, salah satu tetua etnis Hazara.
Ketakutan etnis Hazara muncul menyusul tersiarnya kabar keberadaan ISIS di Ghazni. Pada bulan Maret lalu, sekelompok orang yang diduga anggota ISIS mencegat sebuah dua mobil dan menculik delapan penumpang di distrik Jaghori, Provinsi Ghazni.
Sebelumnya, kelompok bertopeng mencegat dua buah bus dan menculik 30 penumpangnya. Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan tersebut, namun banyak warga etnis Hazara yang menuding ISIS sebagai dalangnya. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia