Suara.com - Saat ini, ibu tiri bernama Suheini mendekam di tahanan Polres Jakarta Timur. Suheini menjadi tersangka kasus penyiksaan anak berinisial DA (10).
Suami Suheini, Uka Sukarno (42), adalah orang pertama yang tahu anaknya menjadi korban kekerasan pada Minggu (22/3/2015).
Uka bercerita sebelum mengetahui luka bakar yang dialami DA. Sesampai di rumah, saat itu Uka bertanya kepada Suheini soal DA. Soalnya, ia tidak melihatnya.
"Awalnya, saya pulang kerja jam satu siang sampai rumah, anak saya enggak ada, saya nanya sama istri saya, biasanya kan tidur siang. Dia (Suheini) bilang abis makan siang DA main, belum pulang-pulang," kata Uka saat ditemui suara.com di rumahnya, Jalan Mesjid Al Wustho, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2015)
Selanjutnya, supir bis Cipaganti itu mencari DA di tempat biasa bermain bersama teman-teman sebaya.
Tak kunjung menemukan DA, Uka pun kembali ke rumah. Ia sedikit kaget ketika itu, mendapati DA menangis tersedu-sedu dengan posisi tidur.
"Saya cari ke luar, tapi saya cari enggak ada. Pas saya pulang di rumah si Denis udah nangis sambil tiduran, sambil merintih sakit," kata Uka.
Uka mulai menangkap ada yang tidak beres. Anakya menangis terus dengan tangan menutupi wajah bagian kiri.
"Kurang lebih sampai 20 menit nangisnya enggak berhenti. Biasanya kalau dimarahin ya nangisnya sebentar. saya masuk ke dalem (rumah). Mukanya yang ditutup tangan saya lihat, saya buka tutup tangannya. Tahu-tahunya udah ada bekas luka, masih merah," kata Uka.
Sontak, Uka bertanya kepada Suheini mengenai asal luka bakar yang dialami DA. Suheini menjawab dengan nada keras. Ia mengaku telah menempelkan setrika ke muka DA.
"Terus saya tegur (istri), kenapa begini? kata dia (Suheini) cuma ditempelin gosokan (setrika) dingin. Saya bilang kalau dingin (setrikanya) enggak kaya gini," kata Uka.
Karena panik dengan luka bakar di wajah DA serta kelakuan istri, Uka meminta pertolongan tetangga untuk membantu mengobati luka.
"Saya langsung keluar, nyari obat buat lukanya itu. orang-orang rumah kan juga udah ramai. Ada yang ngasih obat buat lukanya," kata dia.
Selanjutnya, Uka melaporkan kasus tersebut ke ketua rukun tetangga. Kemudian mereka membawa Suheini ke kantor Polsek Duren Sawit.
Tapi, Polsek Duren Sawit tidak langsung menanganinya, mereka meminta Uka untuk membawa kasus ini ke tingkat Polres Jakarta Timur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar