Suara.com - Ketua Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq minta pemerintah lebih cermat dalam mengantisipasi munculnya isu separatisme. Menurutnya, isu ini lebih berbahaya bagi negara dibandingkan ISIS.
"Teroris, tidak punya cara sistematis yang bisa mengganggu kedaulatan NKRI dibandingkan separatisme yang membahayakan kedaulatan Indonesia. Untuk kedaulatan NKRI, isu separatisme jauh lebih berbahaya karena separatis menggunakan segala cara untuk mengganggu kedaulatan NKRI," ujar Mahfudz di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Mahfudz menyontohkan kekhawatirannya, dari masukan saat Komisi I berkunjung ke Aceh.
"Para stakeholder di sana sudah mulai membiasakan diri untuk mengucapkan bahwa ada pemerintahan kami dan pemerintah Indonesia. Terminologi ini mulai dipopulerkan, ini akan menjadi menghidupkan bibit separatisme. Begitu juga dengan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia di Papua," katanya.
"Saya rasa pemerintah harus cermat. Karena bagaimanapun Amerika Serikat punya kepentingan terhadap keberadaan PT Freeport," Mahfudz menambahkan.
Isu separatisme kembali mengemuka setelah insiden yang terjadi Senin (24/3/2015) sore di Aceh Utara. Dua anggota TNI yang bertugas di Komando Distrik Militer 0103 Aceh Utara diculik oleh kelompok orang bersenjata di Dusun Alumbang, Desa Alue Papeun, sekembali dari rumah Kepala Mukim Batee Pila M Daud. Dua prajurit tersebut kemudian ditemukan tak bernyawa dalam kondisi yang mengenaskan.
Kemudian di Papua, isu OPM juga kembali menghangat akhir-akhir ini. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
-
Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4: Hormat Terakhir untuk Karlinah