Suara.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Baratm mengungsikan sekitar 100 jiwa korban bencana tanah longsor tebing setinggi kurang lebih 30 meter di Kampung Cimerak yang menyebabkan 10 orang tertimbun.
"Kami ungsikan ratusan jiwa ini karena rumahnya berada di bawah dan berdekatan dengan lokasi longsor yang menimbun 10 orang warga Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas yang saat ini baru dua korban ditemukan atas nama Aisyah (50) dan Maya (13)," kata Wakil Bupati Sukabumi, Ahmad Jajuli di Sukabumi, Minggu (29/3/2015).
Menurut wakil bupati, pihaknya juga akan menurunkan tim geologi dari Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sukabumi untuk melakukan penelitian di lokasi longsor, apakah masih layak untuk dijadikan pemukiman atau warga yang terdampak longsor ini harus direlokasi.
Namun, jika dilihat dari lokasi bencana tanah longsor ini, warga sudah tidak layak tinggal di pemukimannya ini karena bisa saja terjadi longsor susulan yang menyebabkan jatuhnya kembali korban jiwa. Tapi, untuk relokasi ini menunggu hasil kajian tim geologi dan harus dikoordinasikan dengan seluruh masyarakat karena mayoritas warga mencari nafkah di sekitar rumahnya.
"Untuk saat ini yang terpenting memulihkan psikologi korban tanah longsor, karena seluruh warga yang terdampak bencana ini terlihat masih stres apalagi banyak anak-anak dan balita," tambahnya.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan ada 11 rumah yang terdampak longsor dan belasan hingga puluhan rumah lainnya terancam. Untuk antisipasi longsor susulan, warga diungsikan sementara ke posko penanggulangan bencana yang dipusatkan di sekolah dan kantor desa setempat.
"Bantuan darurat sudah tiba di lokasi seperti peralatan makan, makanan siap saji, perlengkapan tidur dan mandi. Hingga saat ini pencarian terhadap korban bencana masih terus dilakukan," katanya.
Bencana tanah longsor ini menyebabkan 10 orang tertimbun, satu selamat dan baru dua orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atas nama Aisyah (50) dan Maya (13). Longsor terjadi pada Sabtu, (28/3/2015) dini hari yang diduga disebabkan hujan deras yang mengakibatkan tebing setinggi 30 meter yang berada di atas pemukiman warga longsor. (Antara)
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group