Suara.com - Hasil survei yang dilakukan lembaga riset Setara Institute untuk melihat persepsi siswa SMU Negeri di Jakarta dan Bandung tentang pemahaman toleransi, sangat mengejutkan. Dari 684 siswa yang dijadikan responden, ternyata 49 siswa setuju dengan gerakan ISIS.
"Dari responden yang mengenal ISIS, sebanyak 9,5 persen atau 49 responden setuju dengan gerakan ISIS. Atau dengan kata lain, setidaknya ada satu dari 14 siswa yang setuju dengan gerakan ISIS," kata Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015). Setara Institute merupakan lembaga swadaya masyarakat yang aktif di bidang kampanye demokrasi dan perdamaian.
Lebih jauh Tigor mengatakan dari 75 persen atau 515 siswa yang pernah mendengar dan tahu tentang ISIS, masing-masing memiliki kesan yang berbeda. Sebanyak 36,2 persen berpendapat ISIS merupakan kelompok teror yang sadis, 30,6 persen responden menilai ISIS merupakan pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama.
"Hanya 16,9 persen mengatakan ISIS adalah perjuangan mendirikan negara Islam dunia (khilafah Islam di dunia). Sisanya mengatakan ISIS adalah anti negara-negara Barat," katanya.
Persepsi tersebut, kata Tigor, disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya, buku pelajaran agama, kepribadian, dan kegiatan ekstrakurikuler, seperti kegiatan kerohanian agama yang rentan disusupi oleh ajaran intoleran.
"Hal ini merupakan peringatan serius bagi bangsa Indonesia. Kasus ini harus disikapi oleh pemerintah," katanya.
Bonar menjelaskan survei persepsi ini dilakukan terhadap siswa di 171 SMU Negeri dengan sampel 114 sekolah, 76 di antaranya di Jakarta dan 38 di Bandung. Metodenya simple random sampling. Dari masing-masing sekolah diambil enam siswa atau siswi sebagai responden, dengan total sebanyak 684. Survei dilakukan 9-19 Maret 2015 dengan melibatkan 114 interviewer dan berada pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error sebesar 4,7 persen.
Spot check sebagai metode quality control dilakukan terhadap 20 persen dari sampel. Survei ini tidak mewakili kecenderungan siswa di SMU seluruh Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu