Suara.com - Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mengimbau anak-anak maupun orang tua agar tidak mudah tergiur iming-iming beasiswa atau pekerjaan di luar kota dari agensi atau orang yang tak dikenal, terutama melalui media internet. Sebab, banyak kasus, ternyata mereka tertipu.
Imbauan ini, khususnya ditujukan kepada mereka yang berasal dari keluarga berekonomi sederhana.
"Kasus perdagangan orang banyak terjadi karena iming-iming luar biasa. Korbannya pun banyak dari kalangan yang ekonomi sederhana," kata Erlinda kepada suara.com, Selasa (31/3/2015).
Salah satu kasus, kata Erlinda, terjadi di salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara, pada akhir 2014. Ada agensi yang menjanjikan beasiswa kepada anak-anak. Sekitar tiga anak, katanya, tertarik dengan tawaran tersebut.
"Tapi mereka belum sempat diberangkatkan ke suatu tempat, sudah ketahuan duluan aparat. Lalu, calon korban dikembalikan lagi ke keluarga," kata Erlinda.
Kasus tersebut kemudian ditangani aparat kepolisian setempat dan KPAI turut mengawasinya. Dari hasil penyelidikan, mereka tidak benar-benar diberi beasiswa, melainkan akan dipekerjakan.
Kemudian Erlinda mengungkapkan kasus lain yang baru terjadi di daerah Serang, Banten. Anak datang ke Serang karena dijanjikan pekerjaan. Diduga, hal itu bagian dari perdagangan orang. Anak ini sekarang diadvokasi KPAI.
"Kami kerja sama dengan kepala desa, bupati serta dinsos setempat, juga elemen masyarakat. Saat ini sedang dalam proses," kata Erlinda.
Erlinda mengatakan sejak diterbitkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, KPAI banyak menerima laporan kasus dugaan perdagangan orang.
"Sejak UU dikeluarkan tahun 2007, itu banyak sekali data yang masuk, sampai terakhir 2014 jumlahnya banyak dan cara yang digunakan juga luar bisa, dan tujuannya juga luar biasa," kata Erlinda.
Dalam menindaklanjuti kasus perdagangan orang, kata Erlinda, KPAI tidak hanya menangani, melainkan juga mengedukasi.
"Kami bekerja sama dengan lembaga negara, elemen masyarakat, supaya mereka juga punya kepedulian," kata Erlinda.
Erlinda mengingatkan pelaku kejahatan sekarang semakin cerdik. Mereka menggunakan jaringan internet, terutama media sosial.
"Anak-anak sekarang, walau ekonominya sederhana, sekarang kan pada punya HP, dengan Rp5 ribu, mereka bisa akses informasi," kata Erlinda.
"Kejahatan cyber sangat banyak, tidak mudah diberantas. Makanya, kita waktu itu juga kerja sama dengan kominfo," Erlinda menambahkan.
Berita Terkait
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan