Suara.com - Sebuah video kekerasan yang memperlihatkan seorang lelaki menyiksa anak tirinya membuat publik Thailand tercengang. Bocah malang berusia dua tahun itu kemudian meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya.
Peristiwa ini terjadi di Distrik Klong Sam Wa, Bangkok, pekan lalu. Kekejaman si ayah tiri terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di sudut apartemen tempat insiden itu berlangsung. Dalam waktu singkat, rekaman itu beredar di media sosial Thailand.
Saat ini, polisi sudah mengamankan pelaku kekerasan, Anont Phimnoo, yang tak lain adalah ayah tiri si bocah lelaki malang itu. Kepada polisi, Anont mengaku sedang mabuk berat saat melakukan aksi itu. Ia mengaku menenggak tiga botol minuman keras.
Kemarahan Anont meledak setelah anak tirinya berlarian keluar masuk kamar tempat mereka tinggal. Awalnya, Anont mengatakan anaknya terjatuh dari tangga sehingga melarikannya ke rumah sakit. Namun, yang aneh, Anont justru melarikan diri ke provinsi lain usai peristiwa itu.
Anont meminta maaf kepada keluarga si bocah.
"Saya menyayanginya seperti anak saya sendiri. Saya tidak pernah memukul dia sebelumnya, saya tak pernah pula mengancam siapapun," kata Anont kepada polisi.
Anont mengaku dalam keadaan stres karena harus menjadi tulang punggung keluarga setelah mantan istrinya meninggalkan dirinya.
Kolonel Polisi Thanachai Utsahakit dari kepolisian setempat mengatakan bahwa pihaknya juga sedang menginterogasi seorang lelaki lain yang terlihat di rekaman tersebut. Thanachai mengatakan, Anont memang tidak memiliki catatan kejahatan dan dari hasil pemeriksaan urin, ia terbukti tidak menggunakan obat-obatan terlarang.
Kasus ini mendapat sorotan dari Biro Perlindungan dan Promosi Anak. Direktur biro, Supatcha Suthipol mengatakan, pihaknya masih akan menunggu hasil penyelidikan polisi.
Mirisnya, jika terbukti bersalah, para pelaku kekerasan pada anak hanya dikenakan hukuman kurungan tiga bulan dan denda setinggi-tingginya 30.000 Baht atau sekira Rp12 juta.
Supatcha mengatakan, sejumlah pihak terkait sedang mendiskusikan kemungkinan dibuatnya amandemen terhadap undang-undang tersebut dan mensosialisasikannya kepada publik. (Asia One)
Berita Terkait
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
Aktivis: Penangkapan Delpedro Siasat Rezim Kaburkan Isu Kekerasan Negara dan Kemiskinan
-
Tragis! Pelajar Kritis Disambit Helm Polisi, Bripda Abi Kurniawan Pasrah Kena Hukuman Ini
-
Istri Tewas Gegara KDRT, Suami Ditangkap usai Buron ke Bekasi
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Tak Hanya Cari Fakta, LPSK Ungkap Misi Kemanusiaan Tim Investigasi Kerusuhan
-
Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
-
Banyak Korban Luka dan Rumah Porak-Poranda, Terkuak Pemicu Ledakan Dahsyat di Pamulang Tangsel
-
Warga Bali Kembali Beraktivitas, PLN Telah Pulihkan Listrik Pascabencana
-
Irjen Kemendagri Monitor Langsung Pelaksanaan Siskamling di Surakarta
-
MenHAM Natalius Pigai Usul DPR Bikin Lapangan Tampung Massa Pendemo: Kalau di Jalan Bikin Macet!
-
Jubir Gus Yaqut Serang Balik Boyamin soal Amirul Hajj Dapat Anggaran Ganda: Berpotensi Menyesatkan!
-
Mendagri Tito Minta Pemda Gandeng Swasta Demi Tingkatkan PAD