Suara.com - Sembilan orang tewas dan banyak orang lagi cedera saat angin kencang menerjang beberapa bagian negara Bangladesh pada Sabtu malam (4/4), selama beberapa jam.
Di antara korban tewas terdapat tiga anak kecil yang meninggal di Kabupaten Bogra, sekitar 197 kilometer di sebelah barat-laut Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, sementara tiga orang meninggal di Kabupaten Rajshahi, sekitar 256 kilometer dari ibu kota negeri itu.
Angin kencang juga dilaporkan memporak-porandakan banyak desa di Kabupaten Naogaon, Natore dan Pabna selama sekitar satu jam pada Sabtu (4/4/2015) malam.
Tiga orang lagi dilaporkan tewas dan lima puluh orang cedera di beberapa desa di kabupaten di bagian barat-laut Bangladesh akibat sambaran petir, tembok ambruk dan kerusakan akibat tumbangnya ratusan pohon.
Di Dhaka, dua penarik rickshaw cedera saat beberapa baliho dan cabang pohon tumbang dan menimpa mereka selama angin kencang pada sekitar pukul 20.00 waktu setempat pada Sabtu malam.
Puluhan orang juga dilaporkan telah cedera di tempat lain di negeri tersebut akibat angin kencang yang dikenal sebagai satu jenis topan di Bangladesn dan beberapa bagian India, tempat angin semacam itu muncul pada musim semi.
Beberapa laporan televisi memperlihatkan topan tersebut meninggalkan jejak kerusakan berupa ratusan pohon yang tumbang dan banyak rumah rata dengan tanah di beberapa kabupaten dan banyak tempat di Bangladesh dan terputusnya jalan serta saluran komunikasi di daerah yang dilanda angin kencang.
Namun topan tersebut menerjang dan menjadi berkah buat jutaan warga Dhaka yang menarik nafas lega dengan turun hujan setelah berhari-hari gelombang panas menerpa negeri itu.
Bangladesh menghadapi topan dan tornado kencang dari Maret sampai pertengahan Mei, sebelum musim hujan selama empat bulan. (Xinhua/Antara)
Berita Terkait
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
-
Kapan Libur Sekolah Semester Ganjil 2025/2026? Cek Jadwalnya di Sini dan Rencanakan Liburanmu
-
Alasan PSSI Pilih Mali Jadi Lawan Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025
-
KPK Bidik Proyek Whoosh, Menteri ATR/BPN Beberkan Proses Pembebasan Lahan untuk Infrastruktur
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
KPK Cecar Eks Direktur Kemenag Soal Pembagian Kuota Haji Hingga Penyediaan Layanan
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Film Jadi Mimbar Baru: Menag Dorong Dakwah Lewat Seni untuk Gen Milenial
-
Polisi Ungkap Kronologi Pemotor Tewas Terlindas JakLingko di Cilangkap
-
DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Digitalisasi Parkir untuk Hapus Pungli dan Kebocoran PAD
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas