Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah tidak memaksa Warga Negara Indonesia di Yaman untuk pulang ke Tanah Air.
"Kita tak bisa memaksa WNI untuk dievakuasi. Tapi kita imbau agar mereka mau dievakuasi. Kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi esok dan lusa. Karena kondisi bisa berubah dari aman menjadi tidak akan secara drastis," ujar Retno saat menyambut kedatangan WNI dari Yaman yang baru sampai di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (5/4/2015).
Kendati demikian, mereka tetap disarankan untuk pulang, mengingat keadaan negeri tersebut yang sedang dilanda konflik. Yaman dinilai tidak aman untuk ditinggali pada saat sekarang.
"Karena itu kita imbau agar mereka mau dievakuasi. Tugas negara adalah melindungi WNI, tapi kita tak bisa memaksa. Imbauan terus. Tim, Menlu dan Polri terus lakukan komunikasi persuasif pada mereka," kata Retno.
Sejauh ini, Retno dapat memastikan konflik di Yaman belum sampai memakan korban jiwa WNI.
"Alhamdulillah belum (ada yang tewas) dan mudah mudahan tidak ada. Tim kita sangat kuat dari Jisan, Riyad dan Jeddah turun. Di Muscat kita turun, Anis Ababa juga turun," kata Menlu Retno.
Menurut data Kementerian Luar Negeri sejauh ini pemerintah Indonesia baru berhasil mengevakuasi 792 WNI dari Yaman.
"Januari ada 332 WNI yang diselamatkan, kemudian Februari 148, sekarang 302 ada di Jisan dan akan dievakuasi ke Muscat. Total yang sudah dievakuasi (sejauh ini) 792 orang," kata Retno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya