Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendorong Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu tidak ragu meminta anggaran untuk pembangunan daerah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Bapak mau minta Rp4 triliun juga bisa, DKI duitnya banyak," ujar Ahok ketika memberikan arahan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan di kantor Bupati Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, Selasa (7/4/2015).
Lalu, Ahok melucu dengan menyinggung pengadaan alat penyimpan energi listrik sementara (UPS) senilai miliaran rupiah yang diajukan oknum satuan kerja perangkat daerah dan DPRD.
"Beli USB yang bisa dipakai UPS juga bisa kok di Jakarta, jadi bapak ibu jangan khawatir (untuk mengajukan anggaran ke DKI)" kata Ahok disambut tawa para peserta Musrenbang.
Pernyataan Ahok tentang USB ini agaknya menyindir Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung) yang pernah salah sebut UPS menjadi USB dan kemudian menjadi bahan cemoohan di media sosial.
Ahok mengatakan usulan pengadaan UPS senilai Rp5,2 miliar sama sekali tidak masuk akal.
"Dia mau ngadain lagi nih sekarang didiskon malah, jadi Rp4,2 miliar. Kalau tidak diterima dibilang komunikasinya tidak santun. Ini bukan komunikasinya bos, ini konspirasi namanya. Makannya saya peringatkan Pak Bupati jangan coba-coba main karena ini uang rakyat," kata Ahok.
Kasus pengadaan UPS tersebut, sekarang sedang diusut Mabes Polri. Sudah ada beberapa orang yang dijadikan tersangka.
"Karena belum ada teknologi USB dipakai UPS makannya malah sekarang dipanggil polisi karena USB dipakai UPS," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta