Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap Kejaksaan Agung bisa memenangkan banding atas putusan ringan kapal pencuri ikan asal Panama MV Hai Fa. Kapal itu disebut sebagai kapal pencuri ikan terbesar yang pernah ditangkap Indonesia dalam sejarah.
Kapal itu ditangkap Desember tahun lalu. Lalu disidangkan atas tuduhan pencurian ikan. Namun Maret kemarin Kejaksaan Tinggi Maluku memutus kapal berbobot 4306 GT itu hanya didenda Rp 250 juta. Sebab MV Hai Fa tidak mengantongi Surat Layak Operasi (SLO).
Menurut Susi itu keputusan ringan. Susi pun protes. Protes itu ditanggapi Kejaksaan Agung yang banding atas putusan itu.
"Yang jelas pertanyakan saja, kalau ikannya bisa disita, kenapa kapalnya tidak. Apakah kapalnya dan ikan tidak satu, kan tidak. Mudah-mudahan Kejaksaan bisa membuaut satu banding yang sangat kuat. Agar Hai Fa ini disita oleh negara," jelas Susi di kantornya, Rabu (8/4/2015).
Sementara hasil penemuan Bakamla, kapal ini dalam kurun waktu pengamatan selama 7 bulan dari Juni sampai penangkapan di Wana Merauke, menghidupkan transponder sebanyak 7 kali. Sementara alam kurun waktu 3 bulan saat tertangkap di Ambon. Kapal ini juga sengaja mematikan radar agar terlepas dari pantauan petugas dan ini merupakan bukti baru dari kesalahan-kesalahannya.
Sebelumnya, Patroli Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama TNI-AL menangkap MV Hai Fa di Pelabuhan Wanam, Merauke, pada Sabtu (27/12/2014) lalu.
Saat ditangkap, kapal mengangkut 900.702 kilogram ikan campuran dan udang beku dikawal menuju dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon. Kapal MV Hai Fa tersebut berawakkan 23 ABK berkewarganegaraan Tiongkok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Kado Akhir Tahun, Pemprov DKI Gratiskan Transum Selama Dua Hari
-
PDIP Kecam Teror terhadap Pegiat Medsos dan Aktivis, Guntur Romli: Tindakan Pengecut!
-
Hari Terakhir Pencairan BLTS Rp900 Ribu, Kantor Pos Buka hingga Tengah Malam
-
Densus 88: Ideologi Neo Nazi dan White Supremacy Menyasar Anak Lewat Game Online!
-
Menteri Berulah, Presiden Menanggung Beban? Syahganda Desak Prabowo Gunakan Strategi Sun Tzu
-
Periksa 15 Saksi, KPK Duga Eks Kajari HSU Potong Anggaran Internal dan Cairkan Tanpa SPPD
-
Antisipasi Kepadatan Tahun Baru, 35 KA Jarak Jauh Bisa Naik-Turun di Stasiun Lempuyangan
-
Libur Nataru 2026, Kunjungan Wisatawan ke Malioboro Tembus 1 Juta: Naik Tiga Kali Lipat
-
Cegah Kemacetan, Polisi Siagakan Personel di Titik Rawan Parkir Liar Saat CFN Pergantian Tahun
-
Kementerian PU Percepat Pemulihan Konektivitas, Krueng Tingkeum Dibuka 27 Desember 2025