Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan usai pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden 2014 menyisakan banyak pekerjaan rumah. Salah satunya disebut Megawati sebagai "penumpang gelap" yang memobilisasi untuk menguasai bidang pertambangan minyak dan gas.
"Pemilu secara langsung membawa konsekuensi pengerahan tim kampanye, relawan dan berbagai kelompok kepentingan, dengan mobilisasi sumber daya. Kesemuanya wajar ketika diabadikan untuk pemimpin terbaik bangsa. Namun perakteknya sangat rentan ditumpangi kepentingan. Kepentingan yang menjadi 'penumpang gelap'," kata Megawati dalam pidato sambutan pembukaan Kongres PDI Perjuangan ke IV di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis (9/4/2015).
"Kepentingan yang semula hadir dalam wajah kerakyatan, mendadak berubah menjadi hasrat kekuasaan. Ini sisi gelap kekuasaan," Megawati menambahkan.
Untuk mencegah "penumpang gelap," Megawati menyerukan agar pemerintah harus tangguh dalam melakukan negosiasi kontrak migas dan tambang yang sebentar lagi banyak yang akan berakhir.
"Kini saatnya, dengan kepemimpinan nasional yang baru. Kontrak Merah Putih ditegakkan. Demikian pula, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus diperkuat dan menjadi pilihan utama kebijakan politik ekonomi berdikari," kata Megawati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU